MATERI RANGKUMAN XI UPW & OTKP
Semester Genap TA 2020-2021
PELAYANAN PENUMPANG PRA DAN SELAMA PENERBANGAN (PPPSP)
Kompetensi Dasar
KD 3.1 Melaksanakan komunikasi dengan penumpang pada saat berada di dalam pesawat
KD 4.1 Menerapkan Melaksanakan komunikasi dengan penumpang pada saat berada di dalam pesawat
Standar Kompetensi : Melaksanakan Layanan Selama Penerbangan
Kompetensi Dasar :
1. Melaksanakan komunikasi dengan Penumpang pada saat berada di dalam pesawat
2. Melayani Penumpang selama penerbangan
3. Melayani Penumpang setelah penerbangan
Kelas / Semester : XI / Genap
Materi :
KLASIFIKASI PELAYANAN INFLIGHT SERVICE
Gambar : http://seatplans.krankikom.de/airlines/garuda-indonesia/crj1000-1/crj1000-economy-short-haul
1.4 Klasifikasi pelayanan Inflight Service
Ada beberapa istilah dalam penerbangan di Indonesia yang memberikan suatu pelayanan kepada penumpangnya, berikut ini klasifikasi layanan dalam penerbangan antara lain :
1. Full Service
Maskapai penerbangan memberikan pelayanan secara maksimal terhadap kebutuhan konsumen dimulai dari tersedianya makanan, snack, kapasitas bagasi yang lebih dan masih banyak lagi yang tentunya dengan harga yang sesuai.
2. Medium Service
Maskapai penerbangan masih menyediakan snack dan kapasitas bagasi yang hampir sama dengan jenis full service yang tentunya dengan tarif yang lebih terjangkau oleh konsumen biasa.
3. Low Cost Carrier (LCC)
Disebut juga dengan penerbangan bertarif rendah, di mana maskapai tersebut tidak menyediakan makanan ataupun snack tetapi menjual makanan di dalam pesawat tersebut dan juga mempunyai kapasitas bagasi yang sedikit lebih sedikit dibandingkan dua sistem lainnya.
4. Low Far Carrier (LFR)
Hampir sama dengan Low Cost Carrier dimana hanya menawarkan harga murah saja tetapi belum sepenuhnya mendukung prinsip-prinsip LCC dimana struktur cost dan produktifitas maskapai masih tergolong mahal.
Pada umumnya, airlines melakukan penambahan layanan yang memiliki value added dengan penambahan catering, penyediaan newspaper atau magazine, in flight entertainment, in flight shop, lounge, free taxy after landing, exclusive frequent flier services, dan lain sebagainya.
Fenomena penerbangan bertarif rendah ini juga banyak diterapkan oleh maskapai-maskapai penerbangan lainnya, karena melihat situasi dan kondisi penumpang pada saat ini, yaitu ingin cepat sampai tujuan tetapi tidak memerlukan waktu yang lama.
Low Cost Carriermerupakan model penerbangan yang unik dengan strategi penurunan operating cost. Dengan melakukan efisiensi cost di semua lini, maskapai melakukan hal-hal diluar kebiasaan maskapai pada umumnya, Kalau airlines pada umumnya melakukan penambahan layanan yang memiliki value added dengan penambahan catering, penyediaan newspaper atau magazine, in flight entertainment, in flight shop, lounge, free taxy after landing,exclusive frequent flier services, dan lain sebagainya.
Berlawanan dengan hal itu, Low cost carrier melakukan eleminasi layanan maskapai tradisional yaitu dengan pengurangan catering, minimize reservasi dgn bantuan teknologi IT sehingga layanan nampak sederhana dan bisa cepat. Pelayanan yang minimize ini berakibat dalam hal penurunan cost, namun faktor safety tetap dijaga untuk menjamin keselamatan penumpang sampai ke tujuan.
Ciri-ciri maskapai yang menerapkan LCC, antara lain :
1. Semua penumpangnya adalah kelas ekonomi, tidak ada penerbangan kelas premium atau bisnis.
2. Kapasitas penumpangnya lebih banyak daripada kapasitas pesawat dengan layanan tradisional sehingga terlihat penumpang berdesak-desakkan. Hal ini untuk menaikkan revenue pesawat mengingat tarif yang sangat murah.
3. Maskapai tersebut memiliki satu tipe pesawat untuk memudahkan training dan meminimize biaya maintenance dan penyediaan spare part cadangan. Biasanya pesawatnya baru/ umurnya masih muda sehingga hemat dalam konsumsi fuel (avtur).
4. Maskapai menerapkan pola tarif yang sangat sederhana pada satu tarif atau tarif sub classis dengan harga mulai dari tarif diskon hingga mencapai 90%.
5. Tidak memberikan layanan catering, di pesawat umumnya hanya disuguhkan air mineral.
6. Kursi yang disediakan tidak melalui pemesanan, siapa penumpang yang masuk lebih dahulu dalam pesawat, dia yang pertama memilih kursi yang dia tempati.
7. Penerbangan dilakukan di pagi buta atau malam hari untuk menghindari biaya yang mahal pada layanan bandara pada saat jam-jam sibuk.
8. Rute yang diterbangi sangat sederhana biasanya point ke point untuk menghindari miss conection di tempat transit dan dampak delay dari akibat delay flight sebelumnya.
9. Memberlakukan penanganan gound handling yang cepat dan pesawatnya mempunyai utilisasi jam terbang yang tinggi.
10. Maskapai melakukan penjualan langsung (direct sales), biasanya via call center dan internet untuk meminize cost channel distribusi. LCC tidak dijual melalui travel agent, dan tidak menggunakan Channel Distribusi GDS (Global Distribution System) seperti Abacus,Galileo, dll.
11. Penjualan tidak menggunakan tiket konvensional, cukup secarik kertas berupa kupon untuk mereduksi ongkos cetak tiket.
12. Seringkali maskapai melakukan ekspansi promosi besar-besar untuk memperkuat positioning dan komunikasi karena menerapkan strategi direct sales.
13. Karyawannya melakukan multi role dalam pekerjaannya, seringkali pilot dan pramugari juga sebagai cleaning services saat ground handling. Disamping itu LCCmenerapkan outsourching dan karyawan kontrak terhadap SDM non vital, termasuk pekerjaan ground handling pesawat di bandara.
Di Indonesia belum ada yang menerapkan pola bisnis Low Cost Carrier yang sejati, karena operasional cost maskapai yang dianggap LCC di Indonesia seperti Lion Air dan Wings Air masih diatas rata-rata maskapai LCC pada umumnya. Banyak analis keuangan masih menyatakan bahwa cost per available seat mil masih berada di atas ambang standard operating cost dari suatu Low Cost Carrier yang sejati sehingga maskapai penerbangan indonesia kebanyakan menerapkan konsep LFC.
Perkembangan bisnis penerbangan kedepannya masih menghadapi tantangan yang berat, mengingat harga fuel (avtur) yang terus meningkat yang merupakan komponen biaya yang paling besar dalam total operating cost di bisnis penerbangan disamping maintenance pesawat. Otomatis dengan biaya operasi yang makin meningkat, maskapai terpaksa harus menaikkan tarif.
Oleh karena itu, strategi bisnis LCC yang sejati yang secara aggresif mampu melakukan penghematan terhadap konsumsi fuel akan sangat sesuai diterapkan di Indonesia mengingatcalon-calon penumpang di Indonesia adalah sangat sensitive terhadap price, maka kecenderungannya penumpang akan memilih maskapai yang menawarkan harga murah, namun maskapai LCC tetap mendapatkan profit dari bisnisnya. Maka kedepannya, besar kemungkinannyahanya maskapai dengan pola LCC yang akan lebih mampu bertahan dibandingkan dengan maskapai dengan pola layanan tradisional yang lain.
Jenis-Jenis Makanan Yang Ada di Pesawat Full Service
Jenis-jenis makanan yang ada di pesawat full service, jika akan travelling menggunakan pesawat terbang ada kode-kode makanan yang ada saat penerbangan. Misalnya salah satu maskapai penerbangan yakni pesawat air asia atau lcc yang harganya menyesuaikan tiketnya. jenis-jenis makanan yang ada di pesawat full service seperti garuda indonesia, klm, emirates, etihad, singapore airlines, malaysia airlines dan pesawat mahal lainnya.
Beberapa contoh makanan yang ada di dalam penerbangan beserta kodenya.
Makanan Yang Ada di Pesawat Untuk Bayi, Bayi dan Makanan Anak
• Bayi Meal (BBML)
Cocok untuk bayi berusia kurang dari 1 tahun, makanan ini terdiri dari 3 botol
(sekitar 80g / 3oz ke 110g / 4oz per jar) dari makanan bayi – hidangan utama,
sayuran dan makanan penutup.
• Post-Menyapih Meal (PWMLM)
Cocok untuk bayi berusia antara 1 dan 2 tahun, makanan ini lebih besar daripada
bayi Meal. Makanan item mudah untuk menggigit, mengunyah dan mencerna.
• Meal Anak untuk Bayi (CHMLI)
Cocok untuk bayi berusia kurang dari 2 tahun, makanan ini lebih besar dari segi
kuantitas dan pilihan komponen makanan. Makanan item mudah untuk menggigit, mengunyah
dan mencerna.
• Anak Meal (CHML)
Cocok untuk anak-anak berusia antara 2 dan 7 tahun, makanan ini kurang besar
daripada makan dewasa. Makanan item mudah untuk menggigit dan mengunyah, dan
menarik bagi anak-anak.
Makanan Yang Ada di Pesawat Khusus Pecinta Agama
• Meal Hindu Non-Vegetarian (HNML)
Makanan ini adalah non-vegetarian dan berisi daging (domba, unggas), ikan, dan
/ atau produk susu. Ini adalah makanan non-vegetarian cocok untuk mereka yang
tidak mengkonsumsi daging sapi, sapi, babi, asap dan ikan mentah. Biasanya
dimasak pedas atau kari, gaya persiapan dan memasak yang mungkin berbeda.
• Meal Kosher (KSML) Kosher
Prinsip Halal Ala Bangsa Yahudi
Disiapkan sesuai dengan spesifikasi agama Yahudi, pra-dikemas makanan ini (yang
disegel) mengandung daging.
• Kosher Vegetarian (KSMLV)
Disiapkan sesuai dengan spesifikasi agama Yahudi, pra-dikemas makanan ini (yang
disegel) tidak termasuk penggunaan daging, makanan laut dan produk susu.
Silahkan hubungi Reservasi Kantor kami untuk membuat pengaturan yang diperlukan
untuk penerbangan Anda.
• Meal Muslim (MOML)
Tidak ada alkohol, daging babi, babi oleh-produk, ham atau daging yang
digunakan dalam penyusunan makanan ini. Its persiapan dan memasak gaya dapat
bervariasi.
Makanan Yang Ada di Pesawat Khusus Vegetarian
• Raw Vegetarian Meal (RVML)
Makanan ini disusun kombinasi buah-buahan dan / atau sayuran mentah.
• Vegetarian Meal India (AVML)
Ini adalah makanan vegetarian non-ketat yang disiapkan dalam gaya India dan
biasanya pedas. Tidak ada daging, makanan laut atau telur diperbolehkan.
Makanan ini mungkin termasuk produk susu.
• Vegetarian Jain Meal (VJML)
Cocok untuk Jain, makanan ini dimasak dalam gaya India dan biasanya pedas.
Tidak ada daging, makanan laut, telur dan produk susu yang digunakan dalam
penyusunan makanan ini. Bawang, bawang putih, jahe, jamur dan sayuran akar juga
tidak digunakan. Silahkan hubungi Reservasi Kantor kami untuk membuat
pengaturan yang diperlukan untuk penerbangan Anda.
• Vegetarian Meal Oriental (VOML)
Biasanya dimasak dalam gaya Cina, makanan ini tidak mengandung daging, makanan
laut, telur dan produk susu.
• Vegetarian Vegan Meal (VGML)
Biasanya dimasak dalam gaya Barat, makanan ini tidak mengandung daging, makanan
laut, telur dan produk susu.
• Vegetarian Lacto-Ovo Meal (VLML)
Disusun dalam gaya Barat, ini adalah makanan vegetarian non-ketat yang dapat
mencakup telur dan produk susu tetapi menghilangkan semua daging dan makanan
laut.
Makanan Yang Ada di Pesawat Untuk Diet
• Meal Bland (BLML)
Item yang menyebabkan iritasi lambung tidak akan digunakan dalam penyusunan
makanan ini misalnya lada hitam, cabai bubuk, kakao dan alkohol.
• Meal Diabetic (DBML)
Gula tidak digunakan dalam penyusunan makanan ini. Garam dalam jumlah terbatas
diperbolehkan.
• Bebas Lemak Meal (FFMLM)
Makanan ini tidak termasuk penggunaan lemak hewan atau makanan berlemak, dan
produk susu. Makanan alami tinggi kolesterol, seperti daging merah, udang dan
kulit unggas dari semua jenis dihindari. Makanan yang digoreng dari semua jenis
dilarang.
• Buah Platter (FPML)
Hanya buah-buahan segar disajikan untuk makanan ini.
• Gluten Meal toleran (GFML)
Tidak ada gandum, rye, barley, gandum dan dedak dalam bentuk apapun (termasuk
makanan yang mungkin mengandung bahan-bahan tersebut) disajikan untuk makanan
ini.
• Rendah Kalori Meal (LCML)
Makanan contaning jumlah besar lemak (makanan misalnya digoreng, saus dan
gravies) digunakan dalam jumlah terbatas untuk menyiapkan makanan ini.
Penggunaan barang-gula yang kaya juga dibatasi.
• Low Fat Meal (LFML)
Makanan ini tidak termasuk penggunaan lemak hewan atau makanan berlemak.
Makanan alami tinggi kolesterol (misalnya udang dan unggas kulit dari semua
jenis) dan makanan yang digoreng dari semua jenis dilarang. Hanya produk susu
rendah lemak (misalnya susu skim atau keju cottage), daging tanpa lemak dan
minyak nabati cair poli-tak jenuh yang diizinkan.
• Rendah Serat Residu Meal (LFBRS)
Makanan ini dicerna mudah membatasi jumlah serat yang dikonsumsi. Bran dan
gandum produk dihindari. Buah-buahan, sayuran dan jus dibatasi.
• Low Lactose Meal (NLML)
Makanan ini tidak termasuk makanan yang mengandung susu, padatan susu kering,
kasein, keju, krim, mentega, laktosa dan margarin.
• Low Salt Meal (LSML)
Makanan garam, serta alami asin dan diproses (misalnya baking powder, soda dan
MSG) yang baik dihilangkan atau dibatasi dalam jumlah dalam penyusunan makanan
ini.
• Non-Karbohidrat Meal (NCBHD)
Tidak ada pati dan karbohidrat dalam bentuk apapun akan ditampilkan dalam
makanan ini.
• Non-Strict Nut Meal Gratis (NFMLA)
Bahan seperti kacang tanah dan kacang-kacangan dihilangkan dari makanan ini.
Silahkan hubungi Reservasi Kantor kami untuk membuat pengaturan yang diperlukan
untuk penerbangan Anda.
• Meal Semi-Fluid (SMFUM)
Terutama bubur, cincang dan item yang mudah dicerna (misalnya susu, yoghurt,
bubur, cincang atau daging homogen, bubur sayuran dan buah-buahan) yang
ditampilkan dalam makanan ini.
• Meal Cairan Lembut (SFUML)
Terutama diayak dan item pekat (misalnya susu, disaring bubur, disaring sup
mengental atau sup bening) yang ditampilkan dalam makanan ini.
• Maag Diet Meal (UCDEM)
Makanan ini mengandung mudah dicerna, polos, rebus dan panggang makanan
(misalnya daging putih atau ikan). Makanan atau buah-buahan yang bersifat asam
(misalnya buah jeruk) dihindari.
Makanan lainnya
• Meal Jepang (JPMLM)
Tersedia hanya untuk Suite dan penumpang Kelas Satu, makanan ini adalah fitur
pada penerbangan dari Singapura dan rute pilihan lainnya, dengan durasi
penerbangan dari 2 jam atau lebih. Silahkan hubungi Reservasi Kantor kami untuk
membuat pengaturan yang diperlukan untuk penerbangan Anda.
• Seafood Meal (SFML)
Makanan ini hanya memiliki makanan laut, termasuk ikan.
• Non-Beef Meal (NBMLM)
Makanan ini melarang penggunaan daging sapi atau daging sapi oleh-produk dalam
semua program.
** Catatan: Kode Yang ADA di Dalam kurung ITU Adalah Kode IATA Yang digunakan di Sistem RESERVASI, Jadi tidak Akan Ditulis Disana Hindu Meal, Kosher Meal, Post-Menyapih Meal dll.
1.5 Istilah-istilah yang ada di Inflight Service
Apron Tempat parkir pesawat
Baggage / Bagasi Barang barang bawaan
BoardingNaik ke pesawat
Booking Proses pemesanan dan pembelian tiket
Cabin Attendant Tim Kabin atau lebih dikenal dengan Pramugari atau Pramugara
Cabin Crew Pramugari atau Pramugara
Check InPendaftaran calon penumpang yang sudah mempunyai tiket, sebelum keberangkatan
Dangerous Goods Barang-barang yang termasuk dalam daftar membahayakan keselamatan penerbangan
Departure Kota asal Keberangkatan
DelayKeterlambatan keberangkatan atau kedatangan
Destination Tujuan akhir suatu penerbangan
Divert Mendarat di bandara yang bukan tujuan – dialihkan ke bandara lain
E-ticketTiket pesawat elektronik, dikirim dari internet booking engine ke email sebagai bukti pembelian
LandingMendarat
Pax (Passenger)Penumpang pesawat udara
RON (Remain Over Night) Pesawat tinggal untuk bermalam
Take off Meninggalkan landasan
Reservasi Pemesanan tiket baik melalui online maupun offline
RunwayLandasan untuk pesawat mengambil ancang-ancang dalam take off atau juga sebagai tempat landing
Flight Attendant (FA) awak pesawat/pramugari/pramugara
Cabin Attendant (CA) awak pesawat/pramugari/pramugara
- Semangat Belajar –