Senin, 01 Februari 2021

KLASIFIKASI PELAYANAN INFLIGHT SERVICE

MATERI  RANGKUMAN  XI UPW & OTKP

Semester Genap TA 2020-2021

 

PELAYANAN PENUMPANG PRA DAN SELAMA PENERBANGAN  (PPPSP)

 

Kompetensi Dasar

KD 3.1  Melaksanakan komunikasi dengan penumpang pada saat berada di dalam pesawat

KD 4.1  Menerapkan Melaksanakan komunikasi dengan penumpang pada saat berada di dalam pesawat

 

Standar Kompetensi     : Melaksanakan Layanan Selama Penerbangan

Kompetensi Dasar       :

1.      Melaksanakan komunikasi dengan Penumpang pada saat berada di dalam pesawat

2.      Melayani  Penumpang selama penerbangan

3.      Melayani  Penumpang setelah penerbangan

Kelas / Semester          : XI / Genap

Materi  :          

 

KLASIFIKASI PELAYANAN INFLIGHT SERVICE

Gambar : http://seatplans.krankikom.de/airlines/garuda-indonesia/crj1000-1/crj1000-economy-short-haul
 
 

1.4 Klasifikasi pelayanan Inflight Service

Ada beberapa istilah dalam penerbangan di Indonesia yang memberikan suatu pelayanan kepada penumpangnya, berikut ini klasifikasi layanan dalam penerbangan antara lain :

1.  Full Service

Maskapai penerbangan memberikan pelayanan secara maksimal terhadap kebutuhan konsumen dimulai dari tersedianya makanan, snack, kapasitas bagasi yang lebih dan masih banyak lagi yang tentunya dengan harga yang sesuai.

 

2.  Medium Service

Maskapai penerbangan masih menyediakan snack dan kapasitas bagasi yang hampir sama dengan jenis full service yang tentunya dengan tarif yang lebih terjangkau oleh konsumen biasa.

 

3.  Low Cost Carrier (LCC)

Disebut juga dengan penerbangan bertarif rendah, di mana maskapai tersebut tidak menyediakan makanan ataupun snack tetapi menjual makanan di dalam pesawat tersebut dan juga mempunyai kapasitas bagasi yang sedikit lebih sedikit dibandingkan dua sistem lainnya.

 

4.  Low Far Carrier (LFR)

Hampir sama dengan Low Cost Carrier dimana hanya menawarkan harga murah saja tetapi belum sepenuhnya mendukung prinsip-prinsip LCC  dimana struktur cost dan produktifitas maskapai masih tergolong mahal.

 

 

Pada umumnya, airlines melakukan penambahan layanan yang memiliki value added dengan penambahan catering, penyediaan newspaper atau magazine, in flight entertainment, in flight shop, lounge, free taxy after landing, exclusive frequent flier services, dan lain sebagainya.

 

Fenomena penerbangan bertarif rendah ini juga banyak diterapkan oleh maskapai-maskapai penerbangan lainnya, karena melihat situasi dan kondisi penumpang pada saat ini, yaitu ingin cepat sampai tujuan tetapi tidak memerlukan waktu yang lama.

 

Low Cost Carriermerupakan model penerbangan yang unik dengan strategi penurunan operating cost. Dengan melakukan efisiensi cost di semua lini, maskapai melakukan hal-hal diluar kebiasaan maskapai pada umumnya, Kalau airlines pada umumnya melakukan penambahan layanan yang memiliki value added dengan penambahan catering, penyediaan newspaper atau magazine, in flight entertainment, in flight shop, lounge, free taxy after landing,exclusive frequent flier services, dan lain sebagainya.

 

Berlawanan dengan hal itu, Low cost carrier melakukan eleminasi layanan maskapai tradisional yaitu dengan pengurangan catering, minimize reservasi dgn bantuan teknologi IT sehingga layanan nampak sederhana dan bisa cepat. Pelayanan yang minimize ini berakibat dalam hal penurunan cost, namun faktor safety tetap dijaga untuk menjamin keselamatan penumpang sampai ke tujuan.

 

Ciri-ciri maskapai yang menerapkan LCC, antara lain :

1.  Semua penumpangnya adalah kelas ekonomi, tidak ada penerbangan kelas premium atau bisnis.

2.  Kapasitas penumpangnya lebih banyak daripada kapasitas pesawat dengan layanan tradisional sehingga terlihat penumpang berdesak-desakkan. Hal ini untuk menaikkan revenue pesawat mengingat tarif yang sangat murah.

3.  Maskapai tersebut memiliki satu tipe pesawat untuk memudahkan training dan meminimize biaya maintenance dan penyediaan spare part cadangan. Biasanya pesawatnya baru/ umurnya masih muda sehingga hemat dalam konsumsi fuel (avtur).

4.  Maskapai menerapkan pola tarif yang sangat sederhana pada satu tarif atau tarif sub classis dengan harga mulai dari tarif diskon hingga mencapai 90%.

5.  Tidak memberikan layanan catering, di pesawat umumnya hanya disuguhkan air mineral.

6.  Kursi yang disediakan tidak melalui pemesanan, siapa penumpang yang masuk lebih dahulu dalam pesawat, dia yang pertama memilih kursi yang dia tempati.

7.  Penerbangan dilakukan di pagi buta atau malam hari untuk menghindari biaya yang mahal pada layanan bandara pada saat jam-jam sibuk.

8.  Rute yang diterbangi sangat sederhana biasanya point ke point untuk menghindari miss conection di tempat transit dan dampak delay dari akibat delay flight sebelumnya.

9.  Memberlakukan penanganan gound handling yang cepat dan pesawatnya mempunyai utilisasi jam terbang yang tinggi.

10.  Maskapai melakukan penjualan langsung (direct sales), biasanya via call center dan internet untuk meminize cost channel distribusi. LCC tidak dijual melalui travel agent, dan tidak menggunakan Channel Distribusi GDS (Global Distribution System) seperti Abacus,Galileo, dll.

11.  Penjualan tidak menggunakan tiket konvensional, cukup secarik kertas berupa kupon untuk mereduksi ongkos cetak tiket.

12.  Seringkali maskapai melakukan ekspansi promosi besar-besar untuk memperkuat positioning dan komunikasi karena menerapkan strategi direct sales.

13.  Karyawannya melakukan multi role dalam pekerjaannya, seringkali pilot dan pramugari juga sebagai cleaning services saat ground handling. Disamping itu LCCmenerapkan outsourching dan karyawan kontrak terhadap SDM non vital, termasuk pekerjaan ground handling pesawat di bandara.

Di Indonesia belum ada yang menerapkan pola bisnis Low Cost Carrier yang sejati, karena operasional cost maskapai yang dianggap LCC di Indonesia seperti Lion Air dan Wings Air masih diatas rata-rata maskapai LCC pada umumnya. Banyak analis keuangan masih menyatakan bahwa cost per available seat mil masih berada di atas ambang standard operating cost dari suatu Low Cost Carrier yang sejati sehingga maskapai penerbangan indonesia kebanyakan menerapkan konsep LFC.

 

Perkembangan bisnis penerbangan kedepannya masih menghadapi tantangan yang berat, mengingat harga fuel (avtur) yang terus meningkat yang merupakan komponen biaya yang paling besar dalam total operating cost di bisnis penerbangan disamping maintenance pesawat. Otomatis dengan biaya operasi yang makin meningkat, maskapai terpaksa harus menaikkan tarif.

 

Oleh karena itu, strategi bisnis LCC yang sejati yang secara aggresif mampu melakukan penghematan terhadap konsumsi fuel akan sangat sesuai diterapkan di Indonesia mengingatcalon-calon penumpang di Indonesia adalah sangat sensitive terhadap price, maka kecenderungannya penumpang akan memilih maskapai yang menawarkan harga murah, namun maskapai LCC tetap mendapatkan profit dari bisnisnya. Maka kedepannya, besar kemungkinannyahanya maskapai dengan pola LCC yang akan lebih mampu bertahan dibandingkan dengan maskapai dengan pola layanan tradisional yang lain.

 

Jenis-Jenis Makanan Yang Ada di Pesawat Full Service

Jenis-Jenis Makanan Yang Ada di Pesawat Full Service

Jenis-jenis makanan yang ada di pesawat full service, jika  akan travelling menggunakan pesawat terbang ada kode-kode makanan yang ada saat penerbangan. Misalnya salah satu maskapai penerbangan yakni pesawat air asia atau lcc yang harganya menyesuaikan tiketnya. jenis-jenis makanan yang ada di pesawat full service seperti garuda indonesia, klm, emirates, etihad, singapore airlines, malaysia airlines dan pesawat mahal lainnya.

 

Beberapa contoh makanan yang ada di dalam penerbangan beserta kodenya.

Makanan Yang Ada di Pesawat Untuk Bayi, Bayi dan Makanan Anak

• Bayi Meal (BBML)
Cocok untuk bayi berusia kurang dari 1 tahun, makanan ini terdiri dari 3 botol (sekitar 80g / 3oz ke 110g / 4oz per jar) dari makanan bayi – hidangan utama, sayuran dan makanan penutup.

• Post-Menyapih Meal (PWMLM)
Cocok untuk bayi berusia antara 1 dan 2 tahun, makanan ini lebih besar daripada bayi Meal. Makanan item mudah untuk menggigit, mengunyah dan mencerna.

• Meal Anak untuk Bayi (CHMLI)
Cocok untuk bayi berusia kurang dari 2 tahun, makanan ini lebih besar dari segi kuantitas dan pilihan komponen makanan. Makanan item mudah untuk menggigit, mengunyah dan mencerna.

• Anak Meal (CHML)
Cocok untuk anak-anak berusia antara 2 dan 7 tahun, makanan ini kurang besar daripada makan dewasa. Makanan item mudah untuk menggigit dan mengunyah, dan menarik bagi anak-anak.

Makanan Yang Ada di Pesawat Khusus Pecinta Agama

• Meal Hindu Non-Vegetarian (HNML)
Makanan ini adalah non-vegetarian dan berisi daging (domba, unggas), ikan, dan / atau produk susu. Ini adalah makanan non-vegetarian cocok untuk mereka yang tidak mengkonsumsi daging sapi, sapi, babi, asap dan ikan mentah. Biasanya dimasak pedas atau kari, gaya persiapan dan memasak yang mungkin berbeda.

• Meal Kosher (KSML) Kosher Prinsip Halal Ala Bangsa Yahudi
Disiapkan sesuai dengan spesifikasi agama Yahudi, pra-dikemas makanan ini (yang disegel) mengandung daging.

• Kosher Vegetarian (KSMLV)
Disiapkan sesuai dengan spesifikasi agama Yahudi, pra-dikemas makanan ini (yang disegel) tidak termasuk penggunaan daging, makanan laut dan produk susu. Silahkan hubungi Reservasi Kantor kami untuk membuat pengaturan yang diperlukan untuk penerbangan Anda.

• Meal Muslim (MOML)
Tidak ada alkohol, daging babi, babi oleh-produk, ham atau daging yang digunakan dalam penyusunan makanan ini. Its persiapan dan memasak gaya dapat bervariasi.

Makanan Yang Ada di Pesawat Khusus Vegetarian

• Raw Vegetarian Meal (RVML)
Makanan ini disusun kombinasi buah-buahan dan / atau sayuran mentah.

• Vegetarian Meal India (AVML)
Ini adalah makanan vegetarian non-ketat yang disiapkan dalam gaya India dan biasanya pedas. Tidak ada daging, makanan laut atau telur diperbolehkan. Makanan ini mungkin termasuk produk susu.

• Vegetarian Jain Meal (VJML)
Cocok untuk Jain, makanan ini dimasak dalam gaya India dan biasanya pedas. Tidak ada daging, makanan laut, telur dan produk susu yang digunakan dalam penyusunan makanan ini. Bawang, bawang putih, jahe, jamur dan sayuran akar juga tidak digunakan. Silahkan hubungi Reservasi Kantor kami untuk membuat pengaturan yang diperlukan untuk penerbangan Anda.

• Vegetarian Meal Oriental (VOML)
Biasanya dimasak dalam gaya Cina, makanan ini tidak mengandung daging, makanan laut, telur dan produk susu.

• Vegetarian Vegan Meal (VGML)
Biasanya dimasak dalam gaya Barat, makanan ini tidak mengandung daging, makanan laut, telur dan produk susu.

• Vegetarian Lacto-Ovo Meal (VLML)
Disusun dalam gaya Barat, ini adalah makanan vegetarian non-ketat yang dapat mencakup telur dan produk susu tetapi menghilangkan semua daging dan makanan laut.

 

Makanan Yang Ada di Pesawat Untuk Diet

• Meal Bland (BLML)
Item yang menyebabkan iritasi lambung tidak akan digunakan dalam penyusunan makanan ini misalnya lada hitam, cabai bubuk, kakao dan alkohol.

• Meal Diabetic (DBML)
Gula tidak digunakan dalam penyusunan makanan ini. Garam dalam jumlah terbatas diperbolehkan.

• Bebas Lemak Meal (FFMLM)
Makanan ini tidak termasuk penggunaan lemak hewan atau makanan berlemak, dan produk susu. Makanan alami tinggi kolesterol, seperti daging merah, udang dan kulit unggas dari semua jenis dihindari. Makanan yang digoreng dari semua jenis dilarang.

• Buah Platter (FPML)
Hanya buah-buahan segar disajikan untuk makanan ini.

• Gluten Meal toleran (GFML)
Tidak ada gandum, rye, barley, gandum dan dedak dalam bentuk apapun (termasuk makanan yang mungkin mengandung bahan-bahan tersebut) disajikan untuk makanan ini.

• Rendah Kalori Meal (LCML)
Makanan contaning jumlah besar lemak (makanan misalnya digoreng, saus dan gravies) digunakan dalam jumlah terbatas untuk menyiapkan makanan ini. Penggunaan barang-gula yang kaya juga dibatasi.

• Low Fat Meal (LFML)
Makanan ini tidak termasuk penggunaan lemak hewan atau makanan berlemak. Makanan alami tinggi kolesterol (misalnya udang dan unggas kulit dari semua jenis) dan makanan yang digoreng dari semua jenis dilarang. Hanya produk susu rendah lemak (misalnya susu skim atau keju cottage), daging tanpa lemak dan minyak nabati cair poli-tak jenuh yang diizinkan.

• Rendah Serat Residu Meal (LFBRS)
Makanan ini dicerna mudah membatasi jumlah serat yang dikonsumsi. Bran dan gandum produk dihindari. Buah-buahan, sayuran dan jus dibatasi.

• Low Lactose Meal (NLML)
Makanan ini tidak termasuk makanan yang mengandung susu, padatan susu kering, kasein, keju, krim, mentega, laktosa dan margarin.

• Low Salt Meal (LSML)
Makanan garam, serta alami asin dan diproses (misalnya baking powder, soda dan MSG) yang baik dihilangkan atau dibatasi dalam jumlah dalam penyusunan makanan ini.

• Non-Karbohidrat Meal (NCBHD)
Tidak ada pati dan karbohidrat dalam bentuk apapun akan ditampilkan dalam makanan ini.

• Non-Strict Nut Meal Gratis (NFMLA)
Bahan seperti kacang tanah dan kacang-kacangan dihilangkan dari makanan ini. Silahkan hubungi Reservasi Kantor kami untuk membuat pengaturan yang diperlukan untuk penerbangan Anda.

• Meal Semi-Fluid (SMFUM)
Terutama bubur, cincang dan item yang mudah dicerna (misalnya susu, yoghurt, bubur, cincang atau daging homogen, bubur sayuran dan buah-buahan) yang ditampilkan dalam makanan ini.

• Meal Cairan Lembut (SFUML)
Terutama diayak dan item pekat (misalnya susu, disaring bubur, disaring sup mengental atau sup bening) yang ditampilkan dalam makanan ini.

• Maag Diet Meal (UCDEM)
Makanan ini mengandung mudah dicerna, polos, rebus dan panggang makanan (misalnya daging putih atau ikan). Makanan atau buah-buahan yang bersifat asam (misalnya buah jeruk) dihindari.

Makanan lainnya

• Meal Jepang (JPMLM)
Tersedia hanya untuk Suite dan penumpang Kelas Satu, makanan ini adalah fitur pada penerbangan dari Singapura dan rute pilihan lainnya, dengan durasi penerbangan dari 2 jam atau lebih. Silahkan hubungi Reservasi Kantor kami untuk membuat pengaturan yang diperlukan untuk penerbangan Anda.

• Seafood Meal (SFML)
Makanan ini hanya memiliki makanan laut, termasuk ikan.

• Non-Beef Meal (NBMLM)
Makanan ini melarang penggunaan daging sapi atau daging sapi oleh-produk dalam semua program.

** Catatan: Kode Yang ADA di Dalam kurung ITU Adalah Kode IATA Yang digunakan di Sistem RESERVASI, Jadi tidak Akan Ditulis Disana Hindu Meal, Kosher Meal, Post-Menyapih Meal dll.

 

 

1.5  Istilah-istilah yang ada di Inflight Service

Apron Tempat parkir pesawat

Baggage / Bagasi Barang barang bawaan

BoardingNaik ke pesawat

Booking Proses pemesanan dan pembelian tiket

Cabin Attendant Tim Kabin atau lebih dikenal dengan Pramugari atau Pramugara

Cabin Crew Pramugari atau Pramugara

Check InPendaftaran calon penumpang yang sudah mempunyai tiket, sebelum keberangkatan

Dangerous Goods Barang-barang yang termasuk dalam daftar membahayakan keselamatan penerbangan

Departure Kota asal Keberangkatan

DelayKeterlambatan keberangkatan atau kedatangan

Destination Tujuan akhir suatu penerbangan

Divert Mendarat di bandara yang bukan tujuan – dialihkan ke bandara lain

E-ticketTiket pesawat elektronik, dikirim dari internet booking engine ke email sebagai bukti pembelian

LandingMendarat

Pax (Passenger)Penumpang pesawat udara

RON (Remain Over Night) Pesawat tinggal untuk bermalam

Take off Meninggalkan landasan

Reservasi Pemesanan tiket baik melalui online maupun offline

RunwayLandasan untuk pesawat mengambil ancang-ancang dalam take off atau juga sebagai tempat landing

Flight Attendant (FA) awak pesawat/pramugari/pramugara

Cabin Attendant (CA) awak pesawat/pramugari/pramugara

 

 

 

 

-          Semangat Belajar 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Minggu, 31 Januari 2021

PENERBITAN INVOICE TIKET PENERBANGAN

MATERI  RANGKUMAN  XII UPW

Semester Genap TA 2020-2021

 

PEMESANAN DAN PENGHITUNGAN TARIF PENERBANGAN

(PPTP)

 

Kompetensi Dasar

KD 3.18  Menerapkan penerapkan Penerbitan Invoice penerbangan Internasional dengan tarif normal dan khusus dan sistem pembayaran pelanggan

KD 4.18  Membuat invoice penerbangan internasional dengan tarif normal dan khusus dan system pembayaran pelanggan 

 

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:

    1. Memahami invoice tiket penerbangan,

    2. Menjelaskan tahapan penerbitan invoice tiket penerbangan, serta

    3. Memahami sistem pembayaran pelanggan.

 

Ø  PENERBITAN INVOICE TIKET PENERBANGAN DAN SISTEM PEMBAYARAN PELANGGAN

 

Surat invoice merupakan surat tanda bukti bahwa penumpang sudah menjalankan kewajibannya melunasi semua biaya pokok dan biaya tambahan (kalau memang ada). Invoice ini akan diterbitkan oleh maskapai penerbangan apabila penumpang sudah membayar semua biaya yang telah ditetapkan oleh maskapai. Setelah penumpang menerima invoice dari maskapai penerbangan maka ia diperbolehkan untuk masuk ke dalam ruangan boarding pass dan menaiki pesawat yang telah dipilihnya. Namun apabila penumpang belum melunasi semua biaya yang dikenakannya, maka ia tidak bisa memasuki ruangan boarding pass. Pembayaran yang dilakukan oleh penumpang sendiri tidak perlu dilakukan di bandara. Pelunasan dapat dilakukan melalui transfer atau melalui kartu kredit. Oleh sebab itu segala macam metode pembayaran dapat dilakukan oleh penumpang. Namun pada umumnya penumpang akan membayar tunai saat pembelian tiket di manapun penumpang melakukan pemesanan tiket tersebut baik melalui Maskapai Penerbangan (Sales Office maupun Sales Airport) maupun biro perjalanan ataupun langsung membayar lunas dengan menggunakan metode transfer. Guna lebih mengetahui apa itu invoice dan sistem pembayaran, maka pelajari materi berikut!

  

Materi Pembelajaran

 

A. INVOICE PENERBANGAN

Invoice merupakan suatu dokumen yang digunakan sebagai pernyataan penagihan yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli di mana invoice tersebut berisi perincian item yang dibeli, harga satuan dan total harga, serta tanggal pembeliannya. Pada umumnya invoice/faktur dibuat dalam tiga rangkap, di mana satu lembar copy untuk pembeli bila telah melunasi tagihan, satu lembar copy untuk arsip bagian penjualan, dan satu lembar copy untuk laporan bagian keuangan. Lembar invoice tersebut merupakan bukti transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit. Semua perusahaan atau bisnis membutuhkan invoice/faktur, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, sebagai dokumen penagihan resmi kepada pelanggan mereka.

 

Fungsi Invoice

Secara umum kegunaan invoice adalah untuk menagih pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Lebih rinci, berikut adalah kegunaan invoice.

 

·    Sebagai informasi mengenai barang/jasa yang dibeli konsumen.

·    Sebagai informasi besarnya tagihan dan termin pembayaran yang harus dilakukan konsumen.

·    Sebagai rujukan yang absah jika barang/jasa yang tercantum akan dijual lagi ke pihak lain.

·    Sebagai rujukan yang absah ketika menambahkan transaksi ke pembukuan keuangan.

·  Pada kasus tertentu, invoice dapat digunakan sebagai rujukan yang absah sebagai faktur pajak.

·  Sebagai rujukan jika terjadi kesalahan dalam pengiriman barang atau perhitungan total tagihan.

 

 

Jenis-Jenis Invoice

Terdapat tiga jenis invoice yang sering digunakan oleh perusahaan atau bisnis. Jenis-jenis invoice adalah sebagai berikut :

           Invoice biasa

Ini adalah jenis invoice yang paling sering dan umum digunakan saat bertransaksi sederhana. Adapun isi invoice tersebut sangat sederhana, yaitu rincian item dan jumlahnya, harga item, dan harga total.

 

Invoice proforma

Ini adalah jenis invoice yang sifatnya sementara yang diberikan kepada pelanggan sebelum penjual mengirimkan semua barang pesanan pelanggan. Dengan kata lain, invoice proforma merupakan invoice pengganti ketika barang yang dikirimkan dilakukan secara bertahap. Ketika seluruh pesanan telah diterima pelanggan maka penjual akan menyerahkan invoice biasa untuk menggantikan invoice proforma.

 

 Invoice konsuler

Invoice konsuler merupakan jenis invoice khusus yang digunakan dalam perdagangan internasional, atau kegiatan ekspor-impor. Di dalam invoice konsuler terdapat pengesahan dan persetujuan dari perwakilan negara yang mengimpor atau atase perdagangan, kantor konsuler, dan kedutaan besar negara pengimpor yang ada di negara pengekspor.

 

Komponen di Dalam Invoice/Faktur  

Setiap perusahaan pasti memiliki format faktur yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Adapun terdapat beberapa komponen yang harus disertakan di dalam invoice agar informasi di dalamnya lengkap sesuai dengan purchase order dari pelanggan. Komponen di dalam invoice tersebut adalah sebagai berikut:

ü  Nomor urut invoice.

ü  Purchase order/nomor order.

ü  DO/SJ atau kode nomor transaksi DO/SJ.

ü  Detail barang.

ü  Sub total.

ü  Diskon (bila ada).

ü  Biaya pengiriman (bila ada).

ü  Biaya PPN.

ü  Total biaya.

 


Gambar komponen dalam invoice

 

 

 

-          Semangat Belajar