Guru Mata Pelajaran : Rahma Dewi, S.E
MATERI RANGKUMAN Kelas XII UPW Semester Ganjil
PEMESANAN & PERHITUNGAN TARIF TIKET PENERBANGAN
Ø MENGHITUNG
TARIF ONE-WAY UNTUK PENERBANGAN INTERNASIONAL
KD 3.11
Menganalisis informasi tarif penerbangan domestik
KD 4.11
Memberikan informasi tarif penerbangan domestik kepada konsumen/pelanggan
Tujuan
pembelajaran adalah agar siswa dapat :
1. Memahami pengertian tiket
penerbangan
2.
Memahami
fungsi dan macam-macam tiket penerbangan
3.
Menjelaskan dan mencari beberapa jenis
tarif penerbangan dalam negeri.
4.
Menghitung tarif penerbangan dalam negeri.
5.
Mengatur rencana perjalanan
dalam negeri sesuai kebutuhan konsumen.
6.
Melengkapi dokumen-dokumen perjalanan sesuai kebutuhan konsumen.
7.
Memproses kupon-kupon
perjalanan sesuai panduan industry
A. Menghitung Tarif One-Way untuk
Penerbangan Internasional
Langkah-langkah
menghitung tiket perjalanan internasional untuk perjalanan sekali
jalan (oneway)
normal sebagai berikut :
1. Menentukan
Fare Construction Point (FCP)
Perjalanan One
Way, kota asal dan kota tujuan yang dijadikan sebagai FCP danhanya memiliki
satu komponen harga. Misalnya perjalanan dari SIN – HKG –MOW maka FCP adalah
SINMOW.
Berikut contoh
menentukan one-way journey dengan 1 fare component
Origin
Intermediate points
(transfer points)
Destination
Contoh
:
JKT
– GA – BKK – KL – AMS – BA – LON
Airlines Code
Rute : JKT – BKK
– AMS – LON
Keterangan yang
ada pada itenerary ini yakni :
JKT = Origin Point (Kota asal keberangkatan)
BKK = Intermediate Point (Kota antara origin dan
destination point)
AMS = Intermediate Point (Kota antara origin dan
destination point)
LON = Destination Point (Kota Tujuan)
Sedangkan untuk
perjalanan Round Tripatau Circle Trip kota asal dan kota terjauh dijadikan FCP
dan memiliki duakomponen harga yaitu Outbound (pergi) dan Inbound (pulang).
Contoh : JKT –
SIN – AMS – KUL – JKT.
FCP adalah
JKTAMS Via SIN (outbound) dan JKTAMS Via KUL (inbound).
2. Menentukan
Fare Type, Journey Type, Carrier Code dan Global Indicator
Contoh :
§
Kelas yang digunakan :
F, C,
Y dan Premier atau Secondary Class
§
Jenis Perjalanan :
OW, RT,
Circle Trip
§
Carrier Code : GA, CX,
JL, KL, UA
§
Global Indicator : AT,
WH, EH, PA, AP, TS, RU, FE, SA, PA
Contoh
: JKT – BKK – AMS – LON in
Y class
Perjalanan dengan Global Indicator EH
Area 3 Area
2
Jakarta terdapat di Indonesia Amsterdam di
Netherland
Bangkok terdapat di Thailand London di United Kingdom
3. Menentukan
Neutral Unit Currency (NUC)
Mata uang fiktif (tidak sebenarnya) yang
digunakan dalam perhitungan tarif penerbangan internasional disebut dengan
Neutral Unit Currency (NUC).
Dalam menentukan
harga NUC ada beberapa hal yang perlu diperhatikandiantaranya adalah Kelas
pelayanan, Tipe Perjalanan, Perusahaan Penerbanganyang digunakan serta Global
Indicator.
Mengapa diperlukan NUC?
Perbedaan mata uang di
tiap-tiap negara dengan nilai yang berbeda-beda pula akan menyulitkan melakukan
perhitungan harga tiket. Sebagai contoh tiket rute Denpasar - Singapore - Tokyo
- Los Angeles, sedikitnya melibatkan tiga mata uang yang berbeda yaitu USD
(Indonesia dan Amerika ) SGD ( Singapore) dan JPY (Jepang). Untuk memudahkan
perhitungan maka digunakan satu mata uang yaitu NUC yang dapat dikonversikan ke
masing-masing mata uang dengan rate of exchange (ROE) tertentu. Dalam hal ini
ROE yang digunakan adalah negara di mana perjalanan dimulai pertama kalinya
atau country of first commencement of travel.
Harga perjalanan
udara dapat dilihat dalam Passenger air tariff/Airtariff Worlwide Fare sesuai dengan
FCP yang telah ditentukan. NUC selalu diformulasikan dalam bentuk angka dengan
2 (dua) digit dibelakang koma. Misalkan perjalanan dari SIN –HKG Kelas ekonomi
(Y). NUC = 662.11
CONTOH AIRTARIFF
FARE
TYPE
(1)
|
CAR CDE
(2)
|
HEADLINE
CITY
CURRENCY (3)
|
NUC
(4)
|
RULES
(5)
|
GI, MPM,
ROUTING(6)
|
SINGAPORE(SIN)
(7)Singapore $ (SGD) (9)
To.
HONGKONG (HKG)
(8)
|
|||||
Y
J/C
F
YEE1M
|
1143
1334
1565
1758
|
662.11
772.75
906.57
1028.37
|
Y275
Y275
Y275
E366
|
EH 1912
EH
EH
EH
|
Keterangan :
(1) Kelas Pelayanan
(2) Kode Pesawat jika tidak ada
maka harga berlaku pada semua penerbangan
(3) Harga dalam Mata Uang Negara
asal keberangkatan
(4) Harga dalam NUC
(5) Ketentuan/Aturan/Validitas
(6) Maximum Permited Mileage
(MPM) dan Global Indicator
(7) Kota asal keberangkatan
(8) Kota tujuan
(9) Kode Mata Uang
CONTOH KE 2 :
JKT – BKK – AMS – LON In Y Class OW
Steps
|
Komponen
|
1.
FCP
|
JKT
LON
|
2.
Fare Types
|
Y
OW
|
3.
NUC
|
2380.00
|
4.
Rules
|
Y
146
|
5.
MPM
|
EH
9116
|
Data-data tersebut
diambil dari cuplikan PAT untuk buku Worldwide Fare ini :
FARE
TYPE
|
CAR CDE
|
HEADLINE
CITY
CURRENCY
|
NUC
|
RULES
|
GI, MPM,
ROUTING
|
JAKARTA (JKT) Indonesia US
Dollar (USD)
To
LONDON (LON)
EH 9116
TS
11797
AP
15606
|
|||||
Y
Y
Y
Y
Y
Y
|
2380
4327
3767
6850
4056
7393
|
2380.00
4327.00
3767.00
6850.00
4056.00
7393.00
|
Y146
Y146
Y146
Y146
Y146
Y146
|
EH 1912
EH
TS
TS
AP
AP
|
4. Rule (RUL)
Menentukan aturan-aturan, yaitu
aturan yang berlaku pada harga, route, kelas serta penerbangan tertentu. Lihat
contoh pada Airtariff, untuk kelas YEE1M, harga NUC 1028.37 dengan peraturan
(rules) E366 adalah Harga perjalanan SIN – HKG - SIN pergi pulang dengan
ketentuan hanya boleh tinggal di Hongkong maksimal 1 bulan. Untuk melihat /
membaca peraturan lebih detail bia dibuka di buku 2 Worldwide Fares Rules, pada
bagian rules dengan kode E366
5.
Menentukan Mileage System
Mileage
system digunakan apabila intermediate point yang digunakan lebih dari satu
poin. Sebagai contoh, untuk rute/itinerary :
JKT
– BKK – AMS – LON
Pada
rute/itenerary terdapat dua kota antara, yaitu : Bangkok dan Amsterdam.
Dalam
mileage system terdapat :
A. Unsur
dasar (terdiri dari emapat unsur dasar), seperti MPM, TPM, EMA dan EMS.
B. Faktor
pelengkap, terdiri dari : specified routing, stopovers, side trips, indirect
travel limitations, higher intermediate fares, minimum fare checks, special
provision (ticket taxes and fees charges).
Menentukan
mileage system yakni :
a. Menentukan
Maximum Permitted Mileage (MPM)
Maximum
Permitted Mileage (MPM) merupakan jarak maksimum yang diperbolehkan untuk
ditempuh dalam suatu rute penerbangan.
Sebagai
contoh :
§ JKT
– LON, MPM-nya dengan Global Indicator EH = 9116
(Jika
rute yang dilaluinya berkisar di Area 2, berkisar di Area 3 saja atau antara Area 2 dan 3 juga
kebalikannya. Namun, tidak melewati kota-kota yang berada di JAPKOR)
Contoh
rute : JKT – BKK – AMS - LON
§ JKT
– LON, MPM-nya dengan Global Indicator AP = 15606
(Jika
rute yang dilaluinya melewati Lautan Atlantik dan Lautan Pasifik)
§ JKT
– LON, MPM-nya dengan Global Indicator TS = 11797
b. Menentukan
Ticketed Point Mileage (TPM)
Ticketed Point Milleage ( Jarak tempuh aktual dari
sebuah rute yang diterbangi )
c. Menentukan
Extra Mileage Allowance (EMA)
Extra Mileage Allowance ( Jarak tempuh lebih yang
diberikan oleh suatu rute
penerbangan ) Pengurangan total TPM, dicari bila total TPM melebihi MPM
penerbangan ) Pengurangan total TPM, dicari bila total TPM melebihi MPM
d. Menentukan
Extra Mileage Surcharge (EMS)
Excess
Mileage Surcharge (Kelebihan jarak yang harus dibayar oleh penumpang) Jarak
tempuh yang dikenakan biaya dikarenakan melebihi MPM atau TOTAL TPM > MPM = EMS
e. Aplicable
Fare (AF)
Aplicable Fare (nilai/harga akhir yang digunakan untuk
suatu perjalanan
tersebut), Applicable Fare merupakan Hasil dari penghitungan Tarif dituliskan dalam NUC
tersebut), Applicable Fare merupakan Hasil dari penghitungan Tarif dituliskan dalam NUC
f. Menentukan
Currency Conversion
ROE = Rate Of Exchange ( nilai yang digunakan untuk
meng-konversikan nilai NUC-AF
kedalam mata uang lokal )
kedalam mata uang lokal )
g. LCF
= Local Currency Fare
Local Currency Fare ( nilai yang akan dibayarkan
dalam mata uang
setempat/lokal setelah NUC-AF dikonversikan dengan ROE )
setempat/lokal setelah NUC-AF dikonversikan dengan ROE )
h. Menentukan
Higher Intermediate Point (HIP)
Higer Intermediate Point
( Nilai / harga tertinggi yang terdapat dalam suatu perjalanan yang melebihi
nilai NUC Origin - Destination )
Higher
Intermediate Point Dicari adakah harga: Origin-Intermediate
Intermediate-Intermediate Intermediate –Destination yang melebihi harga Origin
-Destination RULE Berdasarkan harga HIP, adakah peraturan baru yang harus
diterapkan
** bila terdapat HIP
maka NUC Origin - Destination diabaikan dan harga yang digunakan adalah HIP tersebut **
i.
Menentukan Backhaul Check (BHC)
j. Menentukan
Circle Trip Minimum (CTM)
B.
Contoh Soal
· Contoh
Soal 1
Fare component =
Jakarta - Tokyo ( JKT - TYO ) Economy - Published Fare ( Y class ) oneway
FCP = JKT-TYO ( YOW )
NUC = 989.00
MPM = 4333
TPM = 4092
EMA = NIL
EMS = M ( on-milleage ) --> karena MPM > TPM
HIP = NIL
RULE =
AF = NUC JKTTYO 989.00
ROE = 1.00000
LCF = USD 989.00
jadi harga JKT-TYO untuk economy - published fare adalah USD 989.00
note :
- Indonesia ditetapkan oleh IATA untuk menggunakan ROE ke USD, jadi jika ingin
membayar tiket tersebut adalah dengan meng-kalikan USD 989.00 dengan IDR yang
sesuai dengan BSR ( Bank Selling Rate ) atau AIRLINES KURS
( ** kurs airlines lebih tinggi dibandingkan dengan BSR ** )
****msikan USD 1.00 = IDR/Rp. 9,500
maka harga JKT-TYO ( YOW ) USD 989.00 x Rp. 9,500.00 = Rp. 9,395,500.00
Semua yang diterangkan diatas adalah
BASIC masih banyak yang harus di cros-check sebelum mendapatkan FINAL
APLLICABLE FARE ..... !!!!!
Berubah-ubah
sesuai season-nya; kadangkala ada subclass yang ditutup (atau
dikurangi alokasinya) saat ramai/masa liburan, tetapi dibuka banyak alokasinya
saat sepi ( ini tugas R C - Reservation Control ; entah perusahaan
tersebut LCC maupun airline "konvensional" ).
Gambaran tentang subclass untuk tiket NW kelas ekonomi (tahun 2001):
Q class - USD 735 - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 6 bulan
M class - USD 840 - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 1 tahun, boleh stopover di HNL, TYO, atau SIN dalam perjalanan pulang ke Indonesia.
Y class - USD 1600-an - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 1 tahun, boleh stopover di mana saja saat perjalanan berangkat maupun pulang, plus tiketnya refundable kalau talk jadi berangkat ( dan mungkin bisa mencakup leg yang menggunakan jasa airline lain selain NW, KL, GA, MH, EK, atau QF ... c m i i w) - disebut full-fare economy class.
Gambaran tentang subclass untuk tiket NW kelas ekonomi (tahun 2001):
Q class - USD 735 - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 6 bulan
M class - USD 840 - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 1 tahun, boleh stopover di HNL, TYO, atau SIN dalam perjalanan pulang ke Indonesia.
Y class - USD 1600-an - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 1 tahun, boleh stopover di mana saja saat perjalanan berangkat maupun pulang, plus tiketnya refundable kalau talk jadi berangkat ( dan mungkin bisa mencakup leg yang menggunakan jasa airline lain selain NW, KL, GA, MH, EK, atau QF ... c m i i w) - disebut full-fare economy class.
Komponen
harga tiket domestik (Indonesia) :
1. Basic fare
2. 10% PPn
3. Iuran Wajib (insurance) sesuai jumlah transit yang dilalui penerbangan tersebut.
Contoh: kalau terbang dari CGK ke DJJ via BIK, jumlah IW x2, tetapi kalau (seandainya) nonstop ke DJJ, cuma 1x.
Komponen harga tiket internasional:
1. Basic fare
2. 10% tax
3. Tergantung rutenya, kadangkala ada yang disebut noise surcharge
4. Fuel Surcharge
5. Plain Save Five (dulu ada yg disebut "tabungan wajib" bagi para travel agent anggota ASITA di Indonesia).
6. Airport Tax (not mandatory).
Sekarang harga tiket internasional sebagian besar di-publish oleh maskapai sebagai "mie instan" - sudah tertera dalam confidential agent's tariff. Kalau mau menghitung manual ... ada yang namanya: Ticketed Point Mileage, Extra Mileage Allowance, Extra Mileage Surcharge, Higher Intermediate Point, dsb, yang hasilnya / cara menghitungnya tergantung dari International Sales Indicator-nya (SITI/SITO/SOTI/SOTO)
1. Basic fare
2. 10% PPn
3. Iuran Wajib (insurance) sesuai jumlah transit yang dilalui penerbangan tersebut.
Contoh: kalau terbang dari CGK ke DJJ via BIK, jumlah IW x2, tetapi kalau (seandainya) nonstop ke DJJ, cuma 1x.
Komponen harga tiket internasional:
1. Basic fare
2. 10% tax
3. Tergantung rutenya, kadangkala ada yang disebut noise surcharge
4. Fuel Surcharge
5. Plain Save Five (dulu ada yg disebut "tabungan wajib" bagi para travel agent anggota ASITA di Indonesia).
6. Airport Tax (not mandatory).
Sekarang harga tiket internasional sebagian besar di-publish oleh maskapai sebagai "mie instan" - sudah tertera dalam confidential agent's tariff. Kalau mau menghitung manual ... ada yang namanya: Ticketed Point Mileage, Extra Mileage Allowance, Extra Mileage Surcharge, Higher Intermediate Point, dsb, yang hasilnya / cara menghitungnya tergantung dari International Sales Indicator-nya (SITI/SITO/SOTI/SOTO)
Contoh
soal 2
JOURNEY =
Jakarta - Singapore - x/ Bangkok - Tokyo ( Narita )
FC = JKT - TYO
NUC = JKT - TYO / YOW 989.00 ( EH )
JKT - SIN / YOW 200.00 ( EH )
SIN - TYO / YOW 1010.00 ( EH ) -------> HIP
MPM = JKT-TYO = 3000 milleage
TPM = JKT - SIN 500 M // SIN - BKK 600 M // BKK - TYO 900 M
TTPM = 500 M + 600 M + 900 M = 2000 Miileage
Jawaban
FC = JKT - TYO // YOW
NUC = 989.00 (EH)
MPM = 3000 M
TTPM = 2000 M
EMA = nil
EMS = M
HIP = SIN - TYO NUC 1010.00
CHECK = nil
AF = SIN - TYO NUC 1010.00
ROE = 1.000000
LCF = USD. 1010.00
- Mengapa AF ( aplicable fare ) yang digunakan adalah harga dari SIN-TYO bukan JKT-TYO padahal rute yang digunakan adalah JKT-TYO ?????
jawaban = karena harga / NUC untuk SIN - TYO lebih tinggi daripada harga / NUC JKT-TYO
- Mengapa kita memberikan harga yang lebih tinggi bukan harga yang termurah ????
Jawaban = untuk perhitungan harga / NUC telah ditetapkan dan disepakati dalam
peraturan perhitungan bahwa " bila terdapat harga yang lebih tinggi
(ex. SIN-TYO NUC 1010.00) selain harga origin ke destinasi ( ex. JKT-TYO NUC 989.00) maka harga yang harus digunakan atau
AF/APLLICABLE FARE nya harus yang tinggi ( SIN-TYO NUC 1010.00 )
** bila tetap menggunakan harga JKT-TYO maka TRAVEL AGENT atau ISSUING OFFICE akan dikenakan SHORT-COLLECT atas selisih harga yang digunkan **
FC = JKT - TYO
NUC = JKT - TYO / YOW 989.00 ( EH )
JKT - SIN / YOW 200.00 ( EH )
SIN - TYO / YOW 1010.00 ( EH ) -------> HIP
MPM = JKT-TYO = 3000 milleage
TPM = JKT - SIN 500 M // SIN - BKK 600 M // BKK - TYO 900 M
TTPM = 500 M + 600 M + 900 M = 2000 Miileage
Jawaban
FC = JKT - TYO // YOW
NUC = 989.00 (EH)
MPM = 3000 M
TTPM = 2000 M
EMA = nil
EMS = M
HIP = SIN - TYO NUC 1010.00
CHECK = nil
AF = SIN - TYO NUC 1010.00
ROE = 1.000000
LCF = USD. 1010.00
- Mengapa AF ( aplicable fare ) yang digunakan adalah harga dari SIN-TYO bukan JKT-TYO padahal rute yang digunakan adalah JKT-TYO ?????
jawaban = karena harga / NUC untuk SIN - TYO lebih tinggi daripada harga / NUC JKT-TYO
- Mengapa kita memberikan harga yang lebih tinggi bukan harga yang termurah ????
Jawaban = untuk perhitungan harga / NUC telah ditetapkan dan disepakati dalam
peraturan perhitungan bahwa " bila terdapat harga yang lebih tinggi
(ex. SIN-TYO NUC 1010.00) selain harga origin ke destinasi ( ex. JKT-TYO NUC 989.00) maka harga yang harus digunakan atau
AF/APLLICABLE FARE nya harus yang tinggi ( SIN-TYO NUC 1010.00 )
** bila tetap menggunakan harga JKT-TYO maka TRAVEL AGENT atau ISSUING OFFICE akan dikenakan SHORT-COLLECT atas selisih harga yang digunkan **
· Contoh
soal 3
TPMs
557
197
3338
2868
1452
|
EH
EH
EH
EH
EH
|
SITI
JKT
SIN
KUL
TYO
BKK
JKT
|
Journey
GA
SQ
MH
JL
TG
|
Fare Type: Y
Break at the
Farthest point : TYO
|
Fare Construction 1:
I
FCP : JKT-TYO
NUC : Y(RT 1880.00)½ =940.00
RULE : Y 227
MPM : EH 4333
TPM : 4092
EMA : NIL
EMS : M
HIP : NIL
RULE : NIL
AF
OUTBOUND 940.00
|
II
FCP : JKT-TYO
NUC : Y(RT 1880.00)½ =940.00
RULE : Y 227
MPM : EH 4333
TPM : 4320
EMA : NIL
EMS : M
HIP : NIL
RULE : NIL
AF
OUTBOUND 940.00
|
SUB TTL
CT = AF 1 + AF 2 =
940.00 +940.00 = 1880.00
CHECK: -
TOTAL : -
IROE = USD 1.000000
DC = 2, N = 5,17 RU = 1
LCF = USD 1880.00
FARE CALCULATION BOX
FROM/TO
|
||
JKT
|
CARR
|
FARE CALC.
|
SIN
|
GA
|
M
|
KUL
|
SQ
|
940.00
|
TYO
|
MH
|
|
BKK
|
JL
|
M
|
JKT
|
TG
|
940.00
|
ROE
|
1.00
|
|
TOTAL FARE CALC
|
NUC 1880.00
|
|
FARE USD
1880.00
|
AUTOMATED TICKET:
FARE CALCULATION
JKT GA SIN SQ KUL MH TYO M940.00JL BKK TG JKT
M940.00NUC1880.00END ROE1.00
|
- Selamat Belajar -
Masih dipakai sekarang ?
BalasHapusIya
HapusMasih berlakukah ini??
BalasHapusKDnya domestik menghitung harganya internasional? Langkah-langkah cara menghitung masih berlaku tapi international sales indicator sudah tidak digunakan
BalasHapusTerimakasih banyak.....hal ini sangat membantu saya🙏🙏☺️😊👍
BalasHapus