Minggu, 02 Agustus 2020

FLIGHT ROUTING



MATERI  RANGKUMAN Kelas XI UPW Semester Ganjil
PEMESANAN DAN PENGHITUNGAN TARIF PENERBANGAN (PPTP)

 KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis geografi penerbangan
4.1 Membuat rute penerbangan berdasarkan hasil analisis geografi penerbangan

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan pelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
1.    Siswa mampu mengetahui dan memahami flight routing
2.    Siswa mampu membuat rute penerbangan berdasarkan hasil analisis geografi penerbangan

Materi Pembelajaran
1. Flight Routing
2. Membuat rute penerbangan  

 
Ø FLIGHT ROUTING

A.      Pengertian Flight Routing
Flight Routing disebut juga dengan rute penerbangan. “Rute Penerbangan adalah lintasan pesawat udara dari bandar udara asal ke bandar udara tujuan melalui jalur penerbangan yang telah ditetapkan.” (Pasal 1 Angka 19 UU Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan).


 Gambar1  rute penerbangan Internasional

Rute pesawat atau rute penerbangan merupakan sebuah rute yang digunakan oleh masing-masing maskapai penerbangan untuk terbang secara rutin dari bandara di suatu daerah ke daerah yang lain atau dari satu negara ke negara yang lain.

Dimana rute penerbangan ini adalah salah satu poin penting yang harus diperhatikan ketika booking tiket pesawat, terutama untuk penerbangan internasional. Pasalnya selain maskapai, rute penerbangan baik langsung atau pun penerbangan tidak langsung (dengan transit) juga harus menjadi pertimbangan.

Dari berbagai pengertian rute penerbangan diatas dapat disimpulkan bahwa Rute penerbangan adalah pergerakan pesawat dari kota satu ke kota lain.
Berdasarkan wilayah pelayanannya, rute penerbangan suatu maskapai penerbangan dibagi menjadi dua yaitu :
1.    Rute penerbangan dalam negeri atau Domestik
2.    Rute penerbangan luar negeri atau Internasional

Jaringan penerbangan dalam negeri dan luar negeri merupakan satu kesatuan dan terintegrasi dengan jaringan transportasi darat dan laut. Jaringan pelayanan transportasi udara dengan jadwal frekuensi yang sudah tertentu.

Berdasarkan hirarki pelayanannya, rute penerbangan sendiri dibagi atas:
1.   Rute Utama , yaitu rute penerbangan yang menghubungkan antar Bandar udara yang berfungsi sebagai pusat penyebaran.
2. Rute Pengumpan, yaitu rute penerbangan yang merupakan penunjang rute utama. Rute Pengumpan menghubungkan antara Bandar udara yang berfungsi sebagai pusat penyebaran dengan Bandar udara bukan sebagai pusat penyebaran.
3.   Rute Perintis, yaitu rute penerbanga yang menghubungkan daerah atau lokasi yang terpencil, perbatasan atau daerah yang belum berkembang dan sukar terhubungi oleh moda transportasi lain. Dalam pelaksanaannya penerbangan pada rute penerbangan perintis memperoleh subsidi.

B. Tipe rute penerbangan antara lain :
1.     Direct flight,
Direct Flight merupakan penerbangan langsung yang tidak melakukan pemberhentian disalah satu kota sebelum sampai di bandara tujuan, disebut juga Direct Flight Nonstop Tidak peduli seberapa jauhnya jarak yang harus ditempuh. Contohnya penumpang memesan tiket pesawat murah dengan layanan nonstop flight dari Jakarta menuju Amsterdam. Maka sejak pesawat lepas landas dari Jakarta, pesawat tersebut tidak akan pernah berhenti di bandara kota atau negara lain hingga mendarat di Amsterdam.
2.     Transit flight
Transit flight merupakan penerbangan yang hanya berhenti guna menurunkan dan menaikkan/menjemput penumpang yang lainnya di rute transit tersebut tanpa mengganti pesawat yang dinaiki penumpang, sama halnya seperti bus yang hanya singgah beberapa saat di sejumlah terminal
3.     Connecting flight,
Connecting flight merupakan penerbangan yang berhenti/transit di satu bandara lain sebelum penumpang terbang ke bandara tujuan. Saat transit inilah penumpang harus melakukan pergantian pesawat, sehingga rute penerbangan ini juga mengharuskan penumpang menggunakan pesawat dan nomor penerbangan yang berbeda untuk sampai ke bandara tujuan utama. Misalnya penumpang terbang dari Jakarta ke London melalui Singapura, di mana penumpang nantinya akan turun di Singapura dan selanjutnya akan menyelesaikan perjalanan menggunakan nomor penerbangan yang berbeda untuk penerbangan lanjutan dari Singapura ke London. Connecting flight sangat umum jika penumpang melakukan penerbangan internasional.
4.     Layover
layover merupakan pemberhentian sebelum penumpang melakukan tujuan akhir penerbangan yang juga disebut dengan transit. Misalnya penumpang melakukan penerbangan ke London dari Jakarta, sejumlah penerbangan akan mengharuskan penumpang untuk transit sementara waktu di Singapura. Entah itu hanya beberapa menit atau bahkan hingga lebih dari 8 jam baru penumpang akan melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir penerbangan.
5.     Stopover
Stopover merupakan fasilitas yang diberikan oleh airline untuk singgah di salah satu negara transit dalam waktu beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Sehingga stopover sangat memungkinkan para penumpang untuk keluar bandara melakukan berbagai macam keperluan. Contohnya jika Anda terbang dari Jakarta menuju London dengan menggunakan Turkish Airlines. Maka Anda dapat menikmati fasilitas stopover ini, baik itu ketika berangkat maupun saat kembali ke Indonesia. Misalnya ketika Anda mengambil stopover pada saat kembali ke Indonesia, maka penerbangan Anda akan dimulai dari Jakarta ke Istanbul. Di Istanbul Anda akan transit untuk berganti pesawat sebelum akhirnya menuju London.

Beberapa manfaat stop over :
a.    Penumpang bisa menikmati wisata di kota transit
b.    Biaya rute penerbangan dengan fasilitas stopover membutuhkan biaya lebih murah
c.    Membuat penumpang lebih mampu menghemat waktu dalam kondisi liburan diwaktu yang sama.

C. Contoh rute penerbangan :
Dalam satu penerbangan yang dilakukan oleh satu armada pesawat udara, biasanya tidak hanya melakukan penerbangan satu rute saja namun akan melakukan penerbangan kebeberapa rute perjalanan/kota hingga menuju kota akhir dimana tempat pesawat tersebut menginap yang dikenal dalam penerbangan dengan istilah remain Over Night (RON).

Berikut ini beberapa contoh rute penerbangan domestik maupun internasional
1.              Domestic Flight Routing
 Gambar 2 Rute Penerbangan Domestik Lion Air

Gambar di atas menunjukan route penerbangan domestik yang ditempuh oleh perusahaan penerbangan Lion Air, sebagai contoh:
JKT-BTJ-JKT-JOG JKT-UPG-MDC
JKT-MES-BTJ JKT-SUB JKT-UPG-PLW
JKT-PKU JKT-DPS JKT-MDC-TNE
JKTPDG JKT-BPN JKT-SUB-BPN
JKT-BKS JKT-BDJ JKT-DPS-KOE
JKT-PLM JKT-UPG JKT-SUB-AMI
JKT-BTH JKT-MDC JKT-AMQ-SOQ
JKT-SRG JKT-AMQ JKT-UPG-KDI
JKT-SOC JKT-JOG-DPS JKT-UPG-GTO

2.       Internasional Flight Routing



   Gambar 3 Rute Penerbangan Internasional

Gambar di atas menunjukan route penerbangan Internasional yang ditempuh oleh perusahaan penerbangan Garuda Indonesia, sebagai contoh:
JKT-SYD JKT-RUH JKT-JED
SIN-SUB DPS-BKK JKT-TYO
JKT-SEL JKT-KUL SIN-DPS
JKT-SIN-BKK SIN-DPS-PER JKT-DPS-OSA
JKT-SIN-HKG JKT-DPS-AKL JKT-DPS-MEL
JKT-SIN-FRA JKT-SIN-SHA JKT-DP`S-TYO
                              
D. Waktu Jarak Tempuh rute penerbangan Domestik dan Internasional
Maksud dari waktu jarak tempuh rute penerbangan adalah lamanya (panjang-pendeknya) waktu yang terpakai dalam perjalanan untuk menempuh suatu jarak dari kota asal menuju kota tujuan perjalanan/kota berikutnya dari suatu penerbangan . Ukurannya adalah ukuran waktu detik, menit, jam, hari, pekan dan seterusnya.

Berikut contoh waktu tempuh dari beberapa Maskapai penerbangan dan beberapa rute penerbangan :




Gambar 4 Contoh Waktu Tempuh Rute Penerbangan  (Time Table Wings Air)

Beberapa penjelasan dilihat dari gambar diatas yakni :
1.  Jarak tempuh untuk Rute Pekanbaru (PKU) – Palembang (PLM) yakni : dengan waktu keberangkatan dari PKU pada pukul 06.00 dan sampai di PLM pada pukul 07.40, maka lama perjalanan yang ditempuh yakni 1 jam 40 menit.
Pada kolom frekuensi disana menjelaskan tentang hari-hari operasional berlangsung yang dalam penerbangan biasa disebut dengan Days Of Services (DOS)
2.     Jarak tempuh untuk Rute Palembang (PLM) – Pekanbaru (PKU) yakni : dengan waktu keberangkatan dari PLM pada pukul 20.10 dan sampai di PLM pada pukul 21.50, maka lama perjalanan yang ditempuh yakni 1 jam 40 menit. (untuk rute yang sama asal maupun tujuan waktu tempuh tidaklah berbeda), contoh PKU-PLM  dan PLM-PKU  jarak tempuh sama-sama 1 jam 40 menit.
3.     Untuk penerbangan internasionalnya terletak pada rute  Medan (KNO) – Melaka (MKZ), dengan waktu keberangkatan dari KNO pukul 15.30 WIB dan sampai di kota tujuan MKZ pada pukul 18.00 waktu setempat yakni waktu Melaka, maka lama waktu tempuhnya adalah 2 jam 30 menit.
4.     Dan seterusnya seperti diatas.


Gambar 5 Contoh Waktu Tempuh Rute Penerbangan  (Time Table Wings Air 2)

Beberapa penjelasan dilihat dari gambar diatas, perhatikan untuk rute Ambon – Manado :
Jarak tempuh untuk Rute Ambon (AMQ) – Manado (MDC) yakni : dengan waktu keberangkatan dari AMQ pada pukul 16.40 dan sampai di MDC pada pukul 17.15, maka lama perjalanan yang ditempuh yakni hanya 35 menit.
Pada kolom frekuensi tertera hari-hari operasional berlangsung / Days Of Services (DOS) hanya melakukan penerbangan di hari Selasa, Kamis, sabtu dan Minggu untuk rute tersebut.









-          Selamat Belajar  -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar