MATERI RANGKUMAN Kelas XI UPW Semester Ganjil
PEMESANAN
DAN PENGHITUNGAN TARIF PENERBANGAN (PPTP)
KOMPETENSI DASAR
3.1
Menganalisis geografi penerbangan
4.1 Membuat
rute penerbangan berdasarkan hasil analisis geografi penerbangan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah
menyelesaikan pelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
1. Siswa mampu mengetahui dan memahami flight
routing
2. Siswa mampu membuat rute penerbangan
berdasarkan hasil analisis geografi penerbangan
Materi
Pembelajaran
1. Flight Routing
2. Membuat rute penerbangan
Ø FLIGHT ROUTING
A. Pengertian Flight Routing
Flight
Routing disebut juga dengan rute penerbangan. “Rute Penerbangan adalah lintasan
pesawat udara dari bandar udara asal ke bandar udara tujuan melalui jalur
penerbangan yang telah ditetapkan.” (Pasal 1 Angka 19 UU Nomor 1 Tahun 2009
Tentang Penerbangan).
Gambar1 rute penerbangan Internasional
Rute pesawat atau rute penerbangan merupakan
sebuah rute yang digunakan oleh masing-masing maskapai penerbangan untuk terbang secara rutin dari
bandara di suatu daerah ke daerah yang lain atau dari satu negara ke negara
yang lain.
Dimana rute penerbangan ini
adalah salah satu poin penting yang harus diperhatikan ketika booking tiket
pesawat,
terutama untuk penerbangan internasional. Pasalnya selain maskapai, rute
penerbangan baik langsung atau pun penerbangan tidak langsung (dengan transit)
juga harus menjadi pertimbangan.
Dari berbagai pengertian rute penerbangan diatas dapat
disimpulkan bahwa Rute penerbangan adalah
pergerakan pesawat dari kota satu ke kota lain.
Berdasarkan wilayah pelayanannya, rute penerbangan
suatu maskapai penerbangan dibagi menjadi dua yaitu :
1.
Rute
penerbangan dalam negeri atau Domestik
2.
Rute
penerbangan luar negeri atau Internasional
Jaringan penerbangan dalam negeri dan luar negeri
merupakan satu kesatuan dan terintegrasi dengan jaringan transportasi darat dan
laut. Jaringan pelayanan transportasi udara dengan jadwal frekuensi yang sudah
tertentu.
Berdasarkan hirarki pelayanannya, rute penerbangan
sendiri dibagi atas:
1.
Rute Utama , yaitu rute penerbangan yang menghubungkan antar Bandar udara yang berfungsi
sebagai pusat penyebaran.
2. Rute Pengumpan, yaitu rute penerbangan yang merupakan penunjang rute
utama. Rute Pengumpan menghubungkan antara Bandar udara yang berfungsi sebagai
pusat penyebaran dengan Bandar udara bukan sebagai pusat penyebaran.
3. Rute Perintis, yaitu rute penerbanga yang menghubungkan daerah atau
lokasi yang terpencil, perbatasan atau daerah yang belum berkembang dan sukar
terhubungi oleh moda transportasi lain. Dalam pelaksanaannya penerbangan pada
rute penerbangan perintis memperoleh
subsidi.
B. Tipe rute
penerbangan
antara lain :
1. Direct
flight,
Direct Flight merupakan
penerbangan langsung yang tidak melakukan pemberhentian disalah satu kota
sebelum sampai di bandara tujuan, disebut juga Direct Flight Nonstop Tidak peduli seberapa jauhnya
jarak yang harus ditempuh. Contohnya penumpang memesan tiket pesawat murah
dengan layanan nonstop flight dari Jakarta menuju Amsterdam. Maka sejak pesawat
lepas landas dari Jakarta, pesawat tersebut tidak akan pernah berhenti di
bandara kota atau negara lain hingga mendarat di Amsterdam.
2. Transit
flight
Transit flight merupakan penerbangan
yang hanya berhenti guna menurunkan dan menaikkan/menjemput penumpang yang
lainnya di rute transit tersebut tanpa mengganti pesawat yang dinaiki
penumpang, sama halnya seperti bus yang hanya singgah beberapa saat di sejumlah
terminal
3. Connecting
flight,
Connecting
flight
merupakan penerbangan yang berhenti/transit di satu bandara lain sebelum
penumpang terbang ke bandara tujuan. Saat transit inilah penumpang harus
melakukan pergantian pesawat, sehingga rute penerbangan ini juga mengharuskan
penumpang menggunakan pesawat dan nomor penerbangan yang berbeda untuk sampai
ke bandara tujuan utama. Misalnya penumpang terbang dari Jakarta ke London
melalui Singapura, di mana penumpang nantinya akan turun di Singapura dan
selanjutnya akan menyelesaikan perjalanan menggunakan nomor penerbangan yang
berbeda untuk penerbangan lanjutan dari Singapura ke London. Connecting flight
sangat umum jika penumpang melakukan penerbangan internasional.
4. Layover
layover
merupakan pemberhentian sebelum penumpang melakukan tujuan akhir penerbangan
yang juga disebut dengan transit. Misalnya penumpang melakukan penerbangan ke
London dari Jakarta, sejumlah penerbangan akan mengharuskan penumpang untuk
transit sementara waktu di Singapura. Entah itu hanya beberapa menit atau bahkan
hingga lebih dari 8 jam baru penumpang akan melanjutkan perjalanan ke tujuan
akhir penerbangan.
5. Stopover
Stopover merupakan fasilitas yang
diberikan oleh airline untuk singgah di salah satu negara transit dalam waktu
beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Sehingga stopover sangat memungkinkan
para penumpang untuk keluar bandara melakukan berbagai macam keperluan.
Contohnya jika Anda terbang dari Jakarta menuju London dengan menggunakan
Turkish Airlines. Maka Anda dapat menikmati fasilitas stopover ini, baik itu
ketika berangkat maupun saat kembali ke Indonesia. Misalnya ketika Anda
mengambil stopover pada saat kembali ke Indonesia, maka penerbangan Anda akan
dimulai dari Jakarta ke Istanbul. Di Istanbul Anda akan transit untuk berganti
pesawat sebelum akhirnya menuju London.
Beberapa manfaat stop over :
a.
Penumpang bisa
menikmati wisata di kota transit
b.
Biaya rute
penerbangan dengan fasilitas stopover membutuhkan biaya lebih murah
c.
Membuat
penumpang lebih mampu menghemat waktu dalam kondisi liburan diwaktu yang sama.
C. Contoh rute
penerbangan :
Dalam satu
penerbangan yang dilakukan oleh satu armada pesawat udara, biasanya tidak hanya
melakukan penerbangan satu rute saja namun akan melakukan penerbangan kebeberapa
rute perjalanan/kota hingga menuju kota akhir dimana
tempat pesawat tersebut menginap yang dikenal dalam penerbangan dengan
istilah remain Over Night (RON).
Berikut ini beberapa
contoh rute penerbangan domestik maupun internasional
1. Domestic
Flight Routing
Gambar
2 Rute Penerbangan Domestik Lion Air
Gambar di atas menunjukan route
penerbangan domestik yang ditempuh oleh perusahaan penerbangan Lion Air,
sebagai contoh:
JKT-BTJ-JKT-JOG
JKT-UPG-MDC
JKT-MES-BTJ
JKT-SUB JKT-UPG-PLW
JKT-PKU
JKT-DPS JKT-MDC-TNE
JKTPDG
JKT-BPN JKT-SUB-BPN
JKT-BKS
JKT-BDJ JKT-DPS-KOE
JKT-PLM
JKT-UPG JKT-SUB-AMI
JKT-BTH
JKT-MDC JKT-AMQ-SOQ
JKT-SRG
JKT-AMQ JKT-UPG-KDI
JKT-SOC
JKT-JOG-DPS JKT-UPG-GTO
2. Internasional
Flight Routing
Gambar
di atas menunjukan route penerbangan Internasional yang ditempuh oleh perusahaan
penerbangan Garuda Indonesia, sebagai contoh:
JKT-SYD JKT-RUH JKT-JED
SIN-SUB DPS-BKK JKT-TYO
JKT-SEL JKT-KUL SIN-DPS
JKT-SIN-BKK SIN-DPS-PER JKT-DPS-OSA
JKT-SIN-HKG JKT-DPS-AKL
JKT-DPS-MEL
JKT-SIN-FRA JKT-SIN-SHA JKT-DP`S-TYO
D. Waktu Jarak Tempuh
rute penerbangan Domestik dan Internasional
Maksud
dari waktu jarak tempuh rute penerbangan adalah lamanya (panjang-pendeknya)
waktu yang terpakai dalam perjalanan untuk menempuh suatu jarak dari kota asal
menuju kota tujuan perjalanan/kota berikutnya dari suatu penerbangan .
Ukurannya adalah ukuran waktu detik, menit, jam, hari, pekan dan seterusnya.
Berikut
contoh waktu tempuh dari beberapa Maskapai penerbangan dan beberapa rute
penerbangan :
Gambar 4 Contoh Waktu Tempuh Rute
Penerbangan (Time Table Wings Air)
Beberapa penjelasan dilihat dari gambar diatas yakni :
1. Jarak tempuh untuk Rute Pekanbaru (PKU)
– Palembang (PLM) yakni : dengan waktu keberangkatan dari PKU pada pukul 06.00
dan sampai di PLM pada pukul 07.40, maka lama perjalanan yang ditempuh yakni 1
jam 40 menit.
Pada kolom frekuensi disana menjelaskan
tentang hari-hari operasional berlangsung yang dalam penerbangan biasa disebut
dengan Days Of
Services (DOS)
2. Jarak tempuh untuk Rute Palembang (PLM)
– Pekanbaru (PKU) yakni : dengan waktu keberangkatan dari PLM pada pukul 20.10
dan sampai di PLM pada pukul 21.50, maka lama perjalanan yang ditempuh yakni 1
jam 40 menit. (untuk rute yang sama asal maupun tujuan waktu tempuh tidaklah
berbeda), contoh PKU-PLM dan PLM-PKU jarak tempuh sama-sama 1 jam 40 menit.
3. Untuk penerbangan internasionalnya terletak
pada rute Medan (KNO) – Melaka (MKZ),
dengan waktu keberangkatan dari KNO pukul 15.30 WIB dan sampai di kota tujuan
MKZ pada pukul 18.00 waktu setempat yakni waktu Melaka, maka lama waktu
tempuhnya adalah 2 jam 30 menit.
4. Dan seterusnya
seperti diatas.
Gambar 5 Contoh Waktu Tempuh Rute
Penerbangan (Time Table Wings Air 2)
Beberapa penjelasan dilihat dari gambar diatas, perhatikan
untuk rute Ambon – Manado :
Jarak tempuh untuk Rute Ambon (AMQ) –
Manado (MDC) yakni : dengan waktu keberangkatan dari AMQ pada pukul 16.40 dan
sampai di MDC pada pukul 17.15, maka lama perjalanan yang ditempuh yakni hanya
35 menit.
Pada kolom frekuensi tertera hari-hari
operasional berlangsung / Days Of Services (DOS)
hanya melakukan penerbangan di hari Selasa, Kamis, sabtu dan Minggu untuk rute
tersebut.
-
Selamat
Belajar -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar