Guru Mata Pelajaran : Rahma Dewi,
S.E
MATERI RANGKUMAN Kelas XI UPW Semester Ganjil
PEMESANAN TEMPAT
BAB I INFORMASI GEOGRAFI PENERBANGAN
Ø FLIGHT ROUTING
a.
Pengertian
Flight Routing
Flight Routing disebut juga dengan rute penerbangan. “Rute Penerbangan adalah lintasan pesawat udara dari bandar udara asal ke
bandar udara tujuan melalui jalur penerbangan yang telah ditetapkan.” (Pasal
1 Angka 19 UU Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan).
Rute pesawat atau rute
penerbangan merupakan sebuah rute yang digunakan oleh masing-masing maskapai
penerbangan
untuk terbang secara rutin dari bandara di suatu daerah ke daerah yang lain
atau dari satu negara ke negara yang lain.
Dimana rute
penerbangan ini adalah salah satu poin penting yang harus diperhatikan ketika booking
tiket pesawat,
terutama untuk penerbangan internasional. Pasalnya selain maskapai, rute
penerbangan baik langsung atau pun penerbangan tidak langsung (dengan transit)
juga harus menjadi pertimbangan.
Dari berbagai pengertian rute
penerbangan dapat diatas disimpulkan bahwa Rute penerbangan adalah pergerakan pesawat dari kota
satu ke kota lain.
Berdasarkan wilayah pelayanannya,
rute penerbangan suatu maskapai penerbangan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Rute penerbangan dalam negeri atau Domestik
2. Rute penerbangan luar negeri atau Internasional
Jaringan penerbangan dalam negeri
dan luar negeri merupakan satu kesatuan dan terintegrasi dengan jaringan
transportasi darat dan laut. Jaringan pelayanan transportasi udara dengan
jadwal frekuensi yang sudah tertentu.
Berdasarkan hirarki pelayanannya,
rute penerbangan sendiri dibagi atas:
1. Rute Utama , yaitu rute penerbangan yang
menghubungkan antar Bandar udara yang berfungsi sebagai pusat
penyebaran.
2. Rute Pengumpan, yaitu rute penerbangan yang
merupakan penunjang rute utama. Rute Pengumpan menghubungkan antara Bandar
udara yang berfungsi sebagai pusat penyebaran dengan Bandar udara bukan sebagai
pusat penyebaran.
3. Rute Perintis, yaitu rute penerbanga yang
menghubungkan daerah atau lokasi yang terpencil, perbatasan atau daerah yang
belum berkembang dan sukar terhubungi oleh moda transportasi lain. Dalam
pelaksanaannya penerbangan pada rute penerbangan perintis memperoleh subsidi.
b. Tipe rute
penerbangan
antara lain :
1. Direct flight,
Direct
Flight merupakan penerbangan langsung yang tidak melakukan
pemberhentian disalah satu kota sebelum sampai di bandara tujuan, disebut juga Direct
Flight Nonstop Tidak
peduli seberapa jauhnya jarak yang harus ditempuh. Contohnya penumpang memesan
tiket pesawat murah dengan layanan nonstop flight dari Jakarta menuju
Amsterdam. Maka sejak pesawat lepas landas dari Jakarta, pesawat tersebut tidak
akan pernah berhenti di bandara kota atau negara lain hingga mendarat di Amsterdam.
2. Transit flight
Transit flight merupakan penerbangan yang hanya berhenti guna
menurunkan dan menaikkan/menjemput penumpang yang lainnya di rute transit
tersebut tanpa mengganti pesawat yang dinaiki penumpang, sama halnya seperti
bus yang hanya singgah beberapa saat di sejumlah terminal
3. Connecting
flight,
Connecting
flight
merupakan penerbangan yang berhenti/transit di satu bandara lain sebelum
penumpang terbang ke bandara tujuan. Saat transit inilah penumpang harus
melakukan pergantian pesawat, sehingga rute penerbangan ini juga mengharuskan
penumpang menggunakan pesawat dan nomor penerbangan yang berbeda untuk sampai
ke bandara tujuan utama. Misalnya penumpang terbang dari Jakarta ke London
melalui Singapura, di mana penumpang nantinya akan turun di Singapura dan
selanjutnya akan menyelesaikan perjalanan menggunakan nomor penerbangan yang
berbeda untuk penerbangan lanjutan dari Singapura ke London. Connecting flight
sangat umum jika penumpang melakukan penerbangan internasional.
4. Layover
layover merupakan
pemberhentian sebelum penumpang melakukan tujuan akhir penerbangan yang juga
disebut dengan transit. Misalnya penumpang melakukan penerbangan ke London dari
Jakarta, sejumlah penerbangan akan mengharuskan penumpang untuk transit
sementara waktu di Singapura. Entah itu hanya beberapa menit atau bahkan hingga
lebih dari 8 jam baru penumpang akan melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir
penerbangan.
5. Stopover
Stopover merupakan
fasilitas yang diberikan oleh airline untuk singgah di salah satu negara transit
dalam waktu beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Sehingga stopover sangat
memungkinkan para penumpang untuk keluar bandara melakukan berbagai macam
keperluan. Contohnya jika Anda terbang dari Jakarta menuju London dengan
menggunakan Turkish Airlines. Maka Anda dapat menikmati fasilitas stopover ini,
baik itu ketika berangkat maupun saat kembali ke Indonesia. Misalnya ketika
Anda mengambil stopover pada saat kembali ke Indonesia, maka penerbangan Anda
akan dimulai dari Jakarta ke Istanbul. Di Istanbul Anda akan transit untuk
berganti pesawat sebelum akhirnya menuju London.
Beberapa
manfaat stop over :
a. Penumpang bisa menikmati wisata di
kota transit
b. Biaya rute penerbangan dengan
fasilitas stopover membutuhkan biaya lebih murah
c. Membuat penumpang lebih mampu
menghemat waktu dalam kondisi liburan diwaktu yang sama.
c.
Contoh rute penerbangan :
1.
Domestic
Flight Routing
Gambar di atas
menunjukan route penerbangan domestik yang ditempuh
oleh
perusahaan penerbangan Lion Air, sebagai contoh:
JKT-BTJ JKT-JOG JKT-UPG-MDC
JKT-MES-BTJ JKT-SUB JKT-UPG-PLW
JKT-PKU JKT-DPS JKT-MDC-TNE
JKTPDG JKT-BPN JKT-SUB-BPN
JKT-BKS JKT-BDJ JKT-DPS-KOE
JKT-PLM JKT-UPG JKT-SUB-AMI
JKT-BTH JKT-MDC JKT-AMQ-SOQ
JKT-SRG JKT-AMQ JKT-UPG-KDI
JKT-SOC JKT-JOG-DPS JKT-UPG-GTO
2.
Internasional
Flight Routing
Gambar di atas menunjukan route penerbangan Internasional yang
ditempuh
oleh perusahaan penerbangan Garuda Indonesia, sebagai
contoh:
JKT-SYD
JKT-RUH JKT-JED
SIN-SUB
DPS-BKK JKT-TYO
JKT-SEL
JKT-KUL SIN-DPS
JKT-SIN-BKK
SIN-DPS-PER JKT-DPS-OSA
JKT-SIN-HKG
JKT-DPS-AKL JKT-DPS-MEL
JKT-SIN-FRA
JKT-SIN-SHA JKT-DPS-TYO
-
Selamat Belajar -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar