BAB I
3.1. Memahami Ruang Lingkup Kehumasan
4.1. Melakukan Pengelompokkan Ruang
Lingkup Kehumasan
1. SEJARAH HUMAS
Dilihat dari perkembangan
sejarahnya, berkomunikasi untuk mempengaruhi cara pandang dan perilaku
seseorang sudah dimulai sejak dahulu kala. Pada perkembangannya konsep dasar Public Relations
mulai diperkenalkan di Amerika yang dipelopori
oleh Ivy Ledbetter Leeyang
pada tahun 1906, Ivy
berhasilmenanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat akibat
pemogokan kaum buruh. Pemogokan
kaum buruh ini memunculkan ide atau gagasan dari Lee untuk menengahi dengan
bagi keuntungan antara kedua belah pihak yakni pihak indutriawan dan pihak
pekerja.
Pemikiran
Ivy dalam melakukan pekerjaannya dinamakan "The Declaration of Principles" (Deklarasi
azas-azas) yang pada hakikatnya menyatakan bahwa keberadaan public tidakbisa
dianggap enteng oleh indutri dan dianggap tidak bisa apa-apa oleh pers. Atas
upayanya ini Ivy Ledbetter Lee dianggap sebagai "The father of Public Relations"
Public Relations di
Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 1950, seiring perkembangan politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu
itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui
segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh
Belanda.
Berdasarkan hal tersebut maka
kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan nama Hubungan masyarakat karena kegiatan yang
dilakukan, lebih banyak untuk ke luar
organisasi.
Hubungan masyarakat atau dikenal juga dengan istilah Public
Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh Pertamina, sebuah perusahaan minyak.
Public Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak
pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep Public Relations dipahami
dan digunakan oleh pihak–pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan
berbagai macam bentuk implementasinya.
Perkembangan humas di
Indonesia terus bergulir seiring dengan perkembangan humas yang ada di Asia,
bahkan dunia. Sebagai contoh, humas digunakan untuk kepentingan usaha
dalam ajang seperti Olimpiade, suatu event international yang
sampai saat ini masih menjadi pusat perhatian dunia sebagai ajang membuka pasar
dunia untuk memasarakan produk-produknya.
2. DEFINISI HUMAS
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja
dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling
pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat.
Hubungan masyarakat (Humas) atau Public Relations merupakan
sebuah
seni berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian,
menghindari kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif
lembaga. Humas merupakan seni sekaligus ilmu sosial
dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan
pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan kegiatan humas
secara terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga
tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (HUMAS) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target
tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci,
mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil
apa yang telah dicapainya.
Sebagai sebuah profesi seorang petugas
Humas
bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih
simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat
masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Menurut Majalah
Public Relations News,Humas adalah: fungsi manajemen
yang menilai sikap masyarakat, mengidentifikasi karsa dan perilaku individu
ataupun suatu organisasi terhadap kepentingan umum, untuk kemudian merencanakan
dan melaksanakanprogram humas aksi untuk mendapatkan pengertian dari masyarakat
dengan tujuan agar diterima masyarakat
Menurut “ The
International Public Relations Assosiation” (IPRA),Humas adalah fungsi manajemen
dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga
swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan
dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini
diantara mereka.
Menurut The British Institute of Public Relations,Humas adalah: suatu usaha yang
sengaja dilakukan, direncanakan secara terus-menerus untuk menciptakan dan
memelihara saling pengertian antara suatu organisasi dengan
masyarakatnya
Menurut Frank Jeffkins, Humas adalah sesuatu yang
terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik ke dalam maupun ke luar
antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni pengertian
bersama.
Menurut Edward L. Bernays,Humas memiliki tiga pengertian
:
3)
Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat
dan dari masyarakat terhadap permasalahannya.
Kesimpulan dari beberapa pendapat
para ahli makaHumas adalah aktivitas komuniksi dua arah antara
organisasi/lembaga dengan publik, yang bertujuan untuk menumbuhkan saling
pengertian, saling percaya, saling membantu/kerjasama,
menghindari kesalahpahaman dan membangun citra positif lembaga/organisasi.
3. KARAKTERISITIK HUMAS
Dari penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa ada 4 (empat) ciri utama Humas yang disebut sebagai
karakteristik humas, diantaranya yaitu:
a. Adanya Upaya
Komunikasi yang Bersifat Dua Arah
Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi dikatakan
humas. Komunikasi yang menjadi ciri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang
memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik.
b. Sifatnya yang
Terencana
Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja/aktivitas
humas merupakan kerja/aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode
terintegrasi dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata). Syarat
terencana dan berkesinambungan ini merupakan salah satu syarat yang dinilai
dalam kompetisi tertinggi program humas HUMAS internasional, yakni GWA (Golden World Award For
Excellence in HUMAS).
c. Berorientasi pada
Organisasi/Lembaga
Dengan mencermati orientasi tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas
adalah pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan budaya
organisasi/lembaga. Visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga inilah yang
menjadi materi utama humas, sehingga dapat mencapai tujuan humas dan mendukung
tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan marketing.
d. Sasarannya adalah Publik
Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik
kepentingan yang sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan
sebab masih ada orang yang mengistilahkan HUMAS sebagai personal Relation.
4. MACAM-MACAM HUMAS
Macam-macam humas, yaitu sebagai berikut :
A. Humas Pemerintahan
Humas Pemerintahan
pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas
di pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau menginformasikan
kebijakan-kebijakan mereka. Mereka memberi informasi secara teratur
tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta
memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan segala sesuatunya
yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
Selain memberikan informasi keluar, humas
pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi
para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau
kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang
dilaksanakan, akan dilaksanakan ataupun yang sedang diusulkan.
Tugas pemerintah
memang sangat berat , sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai
public dengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini
memang tidak lepas pula dari “karakteristik” yang
melekat dalam setiap program humas
pemerintah antara lain sebagai berikut :
1. Program
humas pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar
belakang, karakter, ekonomi, pendidikan yang beragam.
2. Seringkali
hasilnya abstrak, sulit dilihat dalm waktu dekat bahkan panjang sekalipun
karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
3.
Program humas pemerintah selalu mendapat pengawasasn
dari berbagai kalangan,terutama pers, LSM dan sebagainya.Mereka sangat berperan
dalam proses
penyadaran masyarakatmengenai permasalahan mereka.
B. Humas Industri dan bisnis
Dunia bisnis dan industri sekarang ini menyadari pentingnya keterlibatan masyarakat dalam dunianya. Sehingga
ada hubungan
timbal balik yang merupakan ciri dan konsep humas. Dari sisi industry, mereka
memiliki tugas untuk menyampaikan kepentingan bisnisnya, sebaliknya, masyarakat harus mengetahuai dampak yang
berpengaruh dari industri dan bisnis.
Latar belakang diatas turut pula
mempengaruhi berkembangnya humas industri dan bisnis. Beberapa penerapan humas dalam industri dan bisnis meliputi
: hubungan dengan pelanggan dan peran humas
terhadap marketing yang pada akhirnya
melahirkan marketing HUMAS hubungan dengan pemegang saham, hubungan dengan
pers, bantuan untuk merekrut pegawai baru, hubungan dengan komunitas, hubungan
dengan perusahaan/organisasi lain, hubungan dengan pemerintahan.
C. Humas Sosial
Berikut
ini beberapa praktik humas dalam organisasi sosial, latar belakang dan
penerapannya sebagai berikut :
1. Humas penegak hukum
Termasuk dalam hal ini humas yang
berada dalm kepolisian karena kepolisian telah menjadi perhatian masyarakat
dalm hubungannya terhadap kelompok minoritas, hak warga Negara, penyalahgunaan
obat bius, kejahatan, ketertiban umum dan sebagainya. Sebagai hasilnya banyak
golongan penegak hukum merasa perlu untuk membentuk grup-grup penasihat warga
Negara dan merangkap sebagai pejabat humas untuk bekerjasama dengan mereka dan
para media massa. Singkatnya, penegak hukum perlu
mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu
masyarakat dengan baik.
2. Humas Keagamaan
Organisasi-organisasi
keagamaan sekarang ini mulai menyadari pentingnya media massa untuk mencapai
para jamaah.
3.
Humas Profesi
Maksud penerapannya adalah untuk
mendapat pengakuan dan publikasi tentang apa yang telah mereka lakukan
bagi kepentingan umum. Bentuk yang bisa ditemukan melalui Kampanye
kesehatan, sadar hukum, massa information, pengumpulan dana, publikasi
perkembangan teknologi kedokteran dan hasil penelitian, pengalaman dramatis
dalam mencari berita dan pemutaran film-film. Contoh
penerapan bentuk
humas Profesi tersebut adalah
dokter, pengacara, wartawan, artis dan sebagainya yang juga menggunakan
pendekatan humas untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
4. Humas Organisasi Sukarela
Tujuan dari organisasi ini
ialah mencari dana yang nantinya digunakan untuk mem biayai kerja sosial
kesejahteraan masyarakat dan hal-hal
lain, misalnya menerbitkan majalah
internal, surat edaran, selebaran, publikasi/mengadakan hubungan dengan pers
dan sebagainya.
5. Humas Organisasi Internasional
Lahirnya humas Internasional
disebabkan oleh adanya perubahan sangat cepat di dalam segala bidang, misalnya
perkembangan di bidang pariwisata, komunikasi, transportasi, pertukaran siswa/dosen/mahasiswa
di bidang pendidikan, timbulnya masalah internasional dalam bidang ekonomi,
politik dan sebagainya. Semua itu memungkinkan terjadinya kontak atau hubungan
antar negara. Dengan demikian, untuk memelihara
hubungan yang baik antara satu Negara dengan Negara yang lain humas memegang
peranan penting.
Suatu contoh penerapan
humas internasional selain hubungan antar negara adalah adanya konferensi
tingkat dunia yang dihadiri oleh banyak negara.
5. FUNGSI HUMAS
Berikut
ini terdapat beberapa fungsi-fungsi humas antara lain :
A. Fungsi Utama Humas
Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam
organisasinya meliputi berbagai bidang dan segi. Fungsi utama humas antara lain
:
1. Menumbuh dan mengembangkan hubungan
baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik publik intern maupun
extern dalam rangka menanamkan pengertian
2. Menilai dan menentukan pendapat umum
yang berkaitan dengan organisasinya
3. Memberi saran kepada pemimpin
tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum sebagaimana mestinya
4. Menumbuhkan motivasi dan partisipasi
publik dalam rangka menciptakan iklim pendapat publik yang menguntungkan
organisasi/lembaga
5. Menggunakan komunikasi untuk
mempengaruhi pendapat umum.
B. Fungsi humas menurut IHUMASA
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IHUMASA) pada
tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi HUMAS/humas masa kini
meliputi 15 pokok yaitu:
1.
Memberi konseling yang didasari
pemahaman masalah humasilaku manusia.
2.
Membuat analisis
"trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
3.
Melakukan riset pendapat, sikap
dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan
yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
4.
Menciptakan dan membina
komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh
5.
Mencegah konflik dan salah
pengertian
6.
Meningkatkan rasa saling hormat
dan rasa tanggung jawab sosial.
7.
Meningkatkan rasa saling hormat
dan rasa tanggung jawab sosial.
8.
Meningkatkan itikat baik
institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen
9.
Memperbaiki hubungan industrial
10. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum
11. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi
keinginan anggota untuk keluar dari institusi.· Memasyarakatkan humasoduk atau
layanan
12. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
13. Menciptakan jadi diri institusi
14. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional
15. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi
C. Fungsi humas menurut Djanalis Djanaid
Dalam buku Public Relation: Teori
dan Praktik yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993),
disebut dua fungsi PR, yaitu:
1.
Fungsi
Konstruktif
Fungsi ini
mendorong humas untuk membuat aktivitas/kegiatan yang terencana, berkesinambungan
dan cenderung bersikap proaktif dan juga bertindak preventif (mencegah)
2.
Fungsi
Korektif
Fungsi ini yang berperan dalam mengatasi
masalah/krisis yang terjadi dalam sebuah organisasi/lembaga. Bermakna ibarat
mengobati suatu penyakit agar mencapai kesembuhan.
D. Fungsi humas menurut Canfield
Bertrand R. Canfield dalam bukunya
Public Relation, Principles and Problems mengemukakan tiga fungsi humas, yaitu
:
1. Mengabdi kepada kepentingan umum
2. Memelihara komunikasi yang baik
3. Menitikberatkan moral dan tingkah
laku yang baik
E. Fungsi humas menurut Edward L. Bernaus
Seorang
pelopor humas di Amerika Serikat dalam bukunya Public Relations (1952) menerangkan 3 fungsi humas, yaitu:
1. Memberikan informasi kepada
masyarakat
2. Mengajak masyarakat untuk mengubah
sikap dan perilaku mereka
3. Melakukan usaha-usaha untuk
menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga atau organisasinya dengan publiknya
sebaliknya.
6. TUGAS/MANFAATHUMAS
Kegiatan
organisasi, perusahaan atau instansi yang mengarah untuk menciptakan hubungan
yang harmonis dengan masyarakat merupakan kegiatan humas. Ada 3 tugas humas dalam organisasi/lembaga yang
berhubungan erat,antara lain :
a. Memahami, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan
perilaku publik. Kecenderungan perilaku publik diklasifikasikan oleh
Frank Jeffkins menjadi empat situasi yang dihadapi oleh humas, yakni tidak
tahu, apatis, prasangka dan memusuhi.
Dalam hal tersebut tugas humas
dapat mengubah publik yang tidak tahu menjadi tahu, yang apatis menjadi peduli,
yang berprasangka menjadi menerima, dan yang memusuhi menjadi simpati.
b. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan
kepentingan publik.
Kepentingan organisasi/lembaga
dapat jauh berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya. Dalam kondisi yang
manapun, tugas humas adalah mempertemukan kepentingan ini menjadi saling
dimengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Bilakepentingannya berbeda,
maka humas dapat bertugas untuk menghubungkannya.
c. Mengevaluasi program humas organisasi/lembaga, khususnya yang
berkaitan dengan publik.
Humas disini bertugas untuk
senantiasa memonitor semua program humas, karena tugas tersebut dapat berarti
humas memiliki wewenang untuk memberi nasihat apakah suatu program humas
sebaiknya diteruskan atau dihentikan.
Bagian penting dari pekerjaan
petugas Humas dalam suatu organisasi adalah:
1) Membuat kesan (image), yaitu gambaran yang
diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi).
2) Pengetahuan dan pengertian. Humas
memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal dan
eksternal dengan menyediakan informasi akurat dan mudah dimengerti sehingga
ketidak-pedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi
melalui pengetahuan dan pengertian.
3) Menciptakan ketertarikan. Humas juga
harus dapat menciptakan ketertarikan publik dalam suatu situasi, yang bisa jadi
berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau sekelompok orang.
4) Penerimaan. Masyarakat
mungkin bersikap melawan pada sebuah situasi karena mereka tidak mengerti apa
yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi. Profesi humas mempunyai
peran kunci untuk menjelaskan sebuah situasi atau kejadian dengan
sejelas-jelasnya sehingga ketidak-pedulian, dan bahkan sikap menentang dapat
diputar menjadi pengertian dan penerimaan.
5) Simpati. Dengan
mengemukakan informasi secara jelas, umumnya merupakan cara yang berhasil untuk
meraih simpati.
7. ASPEK-ASPEK HUMAS
a. Aspek
Layanan
Aspek layanan dalam kegiatan Humas untuk mengatur, mengotomatisasi, dan
sinkronisasi proses-prinsipnya bisnis penjualan kegiatan, tetapi juga orang
untuk pemasaran, layanan pelanggan, dan dukungan teknis. Tujuan keseluruhan
adalah untuk menemukan, menarik dan menang klien baru, memelihara dan
mempertahankan orang-orang perusahaan sudah memiliki, menarik mantan klien
kembali ke flip, dan mengurangi biaya pemasaran dan pelayanan klien.
Contoh : Pada sebuah perusahaan dibutuhkan
layanan yang baik agar klien tertarik dan bertahan pada perusahaan tersebut
b. Aspek
Komunikasi
Perubahan dengan memasukan aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two-way
communications). Definisi mengenai humas kemudian memasukkan kata-kata seperti
reciprocal (timbal balik), mutual (saling) dan between (antara). Dengan
demikian pengertian humas sudah mengandung pengertian aksi timbal balik
(interaktif).
Contoh: Sebelum para karyawan
perusahaan melakukan unjuk rasa kenaikan gaji, public relations harus
melibatkan semua staff perusahaan yang bersangkutan untuk mencegah aksi dan
umpan balik. Public relations menggunakan informasi untuk mengembangkan sebuah
rencana aksi dirancang untuk meminimalkan resiko unjuk rasa dan kemudian
melaksanakan rencana terbaik sebelum terjadi unjuk rasa oleh karyawan
perusahaan.
c. Aspek
Kesetiaan
Mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling
berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi,sikap dan
opini untuk mencapai suatu kesuksesan sebuah perusahaan dimana dia berada.
Contoh: menjaga suatu rahasia perusahaan
oleh pegawai dan karyawan demi kelancaran jalannya perusahaan
d. Aspek
Produktivitas
Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban
manusia karena makna produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya
(effort) untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala
bidang. Pandangan yang lebih mengandung arti filosofi itu memberi arti filosofi
dan spirit yang cukup mendalam dan memungkinkan setiap orang yang memahaminya
memandang kerja,baik secara individual atau kelompok dalam suatu organisasi
sebagai suatu keutamaan dalam hal mengutamakan bekerja dengan mengacu kepada
unsur efisiensi dan efektivitas yang merupakan penjabaran secara teknis dari
konsep produktivitas. Menurut dewan produktivitas Nasional Indonesia 1983,
dikatakan bahwa produktivitas mengandung pengertian sikap mental (attitude of
mind) yang selalu mempunyai pandangan : “Mutu kehidupan hari ini harus lebih
baik dari kemarin,dan esok lebih baik dari hari ini.” Secara umum produktivitas
mengandung pengertian perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai (output)
dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). (Sedarmayanti,2009:197).
Dapat dikatakan bahwa kinerja sebagai suatu hasil
yang atau output dari suatu proses pelaksanaan tugas akan berpengaruh terhadap
produktivitas/kerja.Semakin baik kinerja seorang pegawai,berarti pegawai
tersebut juga semakin produktif atau produktivitasnya semakin meningkat.
Contoh: Merancang iklan yang menarik
dan berbeda dengan yang lain sehingga menarik klien untuk bergabung sehingga
dapat meningkatkan produktivitas di perusahaan.
e. Aspek Etika Moral
Public relation adalah merupakan salah satu profesi yang memiliki kode etik.
Dalam public relation kode etik disebut
sebagai kode etik publik relation atau kode etik kehumasan atau etika profesi
humas. Professional Humas (Public relation Officer by professional) berfungsi
untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan kedepan,yaitu pergeseran sistem
pemerintah otokratik menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era
globalisasi yang ditandai dengan munculnya kebebasan pers,mengeluarkan pendapat,opini
dan berekspresi yang terbuka,serta kemampuan untuk berkompetitif dalam
persaingan pasar bebas,khususnya di bidang jasa teknologi informasi dan bisnis
lainnya yang mampu menerobos batas-batas wilayah suatu negara,sehingga
dampaknya sulit dibendung oleh negara lain sebagai target sasarannya .
Contoh: tidak menggunakan cara atau
sistem yang menyinggung klien dalam proses berjalannya perusahaan.
8. PROSES HUMAS
Untuk
melaksanakan kegiatan HUMAS dengan baik, maka diperlukan proses. Mengingat,
kegiatan HUMAS tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang
ditempuh untuk memperoleh hasil akhir tersebut.
Dalam
memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan kerja,
seorang praktisi HUMAS harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya.
Ada empat proses Humas /public relations. Proses tersebut bersifat dinamis,
sehingga setiap unsur yang ada pun berkesinambungan. Keempat
proses tersebut adalah:
1. Research (penelitian)
Seorang praktisi HUMAS harus
mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu, praktisi HUMAS perlu
melibatkan dirinya dalam penelitian dalam pengumpulan fakta. Ia perlu memantau
dan membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang yang
berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. “What’s happening now?” merupakan kata-kata
yang menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi HUMAS harus jeli dalam melihat
data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap.
Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin.
Dalam tahap mendefinisikan
penilitian, seorang praktisi HUMAS harus mengolah data
faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan
menghasilkan penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari
data faktual yang telah didapat. Proses HUMAS tidak sesederhana
pengumpulan data dan fakta, namun juga harus mengedepankan pengolahan,
penelitian, pengklasifikasian, dan penyusunan data sedemikian rupa sehingga
memudahkan pemecahan masalah nantinya. Penelitian dalam pencarian data ini
dapat dilakukan dengan cara-cara: survei dan poling, wawancara, focus
group discussion, wawancara mendalam, dan walking around research.
2. Planning (perencanaan)
Tahap berikutnya setelah
penelitian dan pencarian data, adalah tahap perencanaan. Dalam
tahap ini, praktisi HUMAS melakukan penyusunan masalah.
Ia melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang
akan menangani masalah tersebut nantinya. Perencanaan ini
tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut
menentukan suksesnya pekerjaan HUMAS secara keseluruhan.
Perencanaan disusun atas data
dan fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan
HUMAS. Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat
strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program humas
kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan
publik. Kata kunci dari tahap ini adalah, “What should we do and why?”
3. Action and Communication (aksi dan komunikasi)
Pada pelaksanaannya, praktisi
humas sering kali melakukan komunikasi berdasarkan hasil pendapat sendiri.
Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil yang buruk dan tidak
disarankan karena akan berisiko pada citra perusahaan/instansi. Tahap ini perlu
dilakukan untuk mendapatkan jawaban pertanyaan, “How
do we do it and say it”.
Tujuan dan objektivitas yang
spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan
oleh praktisi HUMAS. Ia harus mampu mengkomunikasikan
pelaksanaan program humas sehingga dapat mempengaruhi sikap publiknya yang
kemudian mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program humas tersebut. Selain
itu, ia juga harus melakukan aksi dan melakukan
kegiatan HUMAS sebaik-baiknya. Kegiatan aksi ini merupakan kegiatan
komunikasi, selayaknya komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi
organisasional.
4. Evaluation (evaluasi)
Cara untuk mengetahui apakah
sebuah kegiatan prosesnya sudah selesai atau belum adalah dengan mengadakan
evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan
utama dari evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara
keseluruhan. Pada tahap ini, dituntut untuk teliti dan seksama demi
keakuratan data dan fakta yang telah ada. Oleh karena itu, setelah selesai satu
permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan masalah baru lagi.
Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan
perencanaan di masa mendatang. Singkat kata, “How
did we do?” menjadi acuan dalam tahap ini.
Tujuan
utama dari adanya evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil dari
proses kerja/kegiatan humas yakni :
1. Untuk mengukur keefektifitasan
proses secara keseluruhan, apakah masalah yang dihadapi telah
terselesaikan atau tidak.
2. Sebagai acuan perencanaan di
masa mendatang, baik dalam hal melanjutkan
penyelesaian masalah yang sebelumnya maupun masalah yang baru.
Peran Humas
Peranan humas dapat
dibedakan menjadi 2 yakni :
1. Peran manajerial
2. Peran teknis
Peranan manajerial dapat
diuraikan menjadi 3 peranan, yakni sebagai berikut :
1. Expert pereciber communication
Petugas Humas dianggap sebagai orang
yang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaan/organisasi.
Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
2. Problem solving process facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri
atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis. Dia menjadi anggota tim bahkan
bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen.
3. Communicatoin facilitator
Petugas humas sebagai fasilitator atau
jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penegah
bila ada misscommunication.
4. Technician Communication
Petugas humas dianggap sebagai
pelaksana teknis komunikasi yang menyediaka layanan di bidang humas.
9. TUJUAN HUMAS
Humas pada
hakekatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan humas dapatdianalogikan
dengan tujuan komunikasi. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan humas adalah:
a. Terpelihara dan
terbentuknya saling pengertian
Hubungan humas pada akhirnya membuat publik dan organisasi/lembaga saling
mengenal, baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya
masing-masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya
usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti. Sifat komunikasinya
cenderung informatif saja.
b. Menjaga dan membentuk
saling percaya
Sikap saling percaya yakni ada pada keyakinan seseorang (publik) akan “kebaikan/ketulusan”
orang lain (organisasi/lembaga) dan juga pada keyakinan organisasi/lembaga akan
“ kebaikan/ketulusan” publiknya. Bila humas memberi informasi dua kepentingan (organisasi dan pers),
maka berikutnya humas harus dapat meyakinkan kedua belah pihak untuk dapat
menerima dan menghormati kepentingan masing-masing.
c. Memelihara dan
menciptakan kerja sama
Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuk
bantuan dan kerjasama nyata. Artinya, bantuan dan kerja sama ini sudah dalam
bentuk perilaku atau termanifestasikan/diterapkan dalam bentuk tindakan tertentu.
10. PERKEMBANGAN KONSEP HUMAS
Ada dua konsep besar yang menjadi latar belakang berkembangnya public relations, yakni dalam tinjauan bisnis suatu perusahaan yang
meliputi :
1. Konsep
tradisional dari suatu bisnis
2.
Konsep modern dari suatu bisni
Kedua konsep tersebut, pada setiap konsepnya dapat diklasifikasikan melalui
bagan berikut ini:
KONSEP TRADISIONAL DARI SUATU BISNIS
|
KONSEP MODERN DARI SUATU BISNIS
|
§ TERTUTUP
§ TERBATAS
§ EKSTERNAL
|
§ TERBUKA
§ TERSEBAR LUAS
§ INTERNAL/EKSTERNAL
|
Kedua konsep
tersebut, pada setiap konsepnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Konsep Tradisional Tertutup
Adalah peristiwa yang
terjadi dalam suatu bisnis ditutupi oleh perusahaan tersebut agar tidak diketahui
oleh masyarakat luas, biasanya peristiwa tersebut bersifat negatif yang bisa
membuat image perusahaan akan jelek/menurun.
b.
Konsep Tradisional Terbatas
Adalah konsep ditandai dengan keterbatasan dalam hal memasarkan produk
atau jasa. Sebuah perusahaan dalam menjual hasil produksinya hanya di sesuaikan
dengan kebutuhan daerahnya saja
c.
Konsep Tradisional External
PR dimasa
ini, konsepnya mengarah pada kegiatan
yang bersifat eksternal atau untuk masyarakat diluar perusahaan saja.
d.
Konsep Modern Terbuka
Dalam konsep modern dari suatu
bisnis, perusahan pada umumnya menyadari pentingnya informasiyang diberikan
kepada masyarakat secara benar, jelas dan terbuka serta jujur dalam arti sesuai
dengan faktanya. Hal ini dimaksud agar publik dapat dengan jelas mengetahui
sesuatu kegiatan/kejadian yang menimpa.
e.
Konsep Modern Tersebar Luas
Konsep yang memperhitungkan
bagaimana agar barang/jasa sebagai sumber usahanya tersebut dapat tersebar luas
sehingga masyarakat yang tadinya tidak mengenal akan mengenal.
f.
Konsep Modern Internal dan Eksternal
Sasaran
pada konsep ini adalah publik internal dan external yang berfungsi sebagai penghubung dari publik
internal dan external.
-
SELESAI -
Tugas siswa:
Carilah di internet, koran atau majalah mengenai krisis/masalah yang terjadi
disebuah perusahaan/organisasi yang penanganan krisis tersebut di tangani oleh
bagian/petugas humas perusahaan tersebut. Print tempel di buku latihan dan
catat permasalahan/krisisnya, serta tulis solusi yang diberikan humas tersebut kemudian
berikan kesimpulan dari kejadian tersebut. Cari minimal 2 kasus. Kumpulkan setelah 2 x pertemuan
mendatang dan dipresentasikan kedepan kelas sebagai nilai keterampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar