Produk Perusahaan
Penerbangan
Indikator Pencapaian Kompetensi :
·
Produk perusahaan penerbangan dikuasai dengan lengkap dan benar
·
Ciri-ciri angkutan udara dapat dikenali dan dijelaskan dengan tepat.
·
Karakteristis bisnis penerbangan dapat di jelaskan dan di
pahami dengan baik
·
Memberikan servis atau pelayanan yang benar dan memuaskan penumpang dalam industri penerbangan
Materi Pokok :
Informasi bisnis dunia penerbangan
Ø Ciri-ciri khusus angkutan penerbangan
Ø Karakteristik bisnis penerbangan
Ø Servis dalam industry pe-nerbangan
|
A.
Pengertian Produk
Manusia selalu berkeinginan untuk dapat memenuhi segala kebutuhannya
agar dapat hidup layak sebagai manusia. Salah satu alat untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia adalah produk.
Produk dalam arti luas mencakup “segala sesuatu yang dapat diberikan
kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau keinginannya”.
Pengertian dan lingkup yang terkandung dalam suatu produk dimulai
dari konseptentang produk yang berkaitan dengan wujud, perluasan, dan
unsur-unsur yang menonjol atau menfaat dan kegunaannya.
Untuk dapat memahami lebih lanjut tentang produk, marilah kita
telusuri lebih lanjut tentang wujud produk, perluasan produk dan manfaat
produk.
1.
Wujud Produk
Wujud produk adalah cirri-ciri atau sifat fisik produk yang langsung
dapat dilihat oleh konsumen. Melalui wujud fisik inilah orang dapat membedakan
satu produk dengan produk lainnya meliputi penampilan, gaya, desain, ukuran,
warna dan sebagainya.
2.
Perluasan Produk
3.
Manfaat Produk
B.
Produk Perusahaan Penerbangan
Berdasarkan uraian tentang pengertian dan lingkup yang terkandung
dalam suatu produk, dapat dijelaskan bahwa produk perusahaan penerbangan
meliputi pesawat yang digunakan (type of aircraft), rute dan schedule atau
jadwal penerbangan (time schedule), pelayanan yang diberikan muali dari sebelum
kebernagkatan di mana penumpang memulai memesan tempat (reservation), pembelian
ticket (ticketing), check-in, boarding di station keberangkatan, selama
penerbangan (in flight), station persinggahan (transit station) hingga di
station kedatangan.
1.
Pesawat yang Digunakan
Setiap jenis pesawat tersebut memiliki kapasitas tempat duduk yang berbeda, kompartemen kelas yang berbeda, desain dan warna ruangan kabinnya maupun tingkat kebisingan dalam kabin yang berbeda pula.
2.
Schedule atau Jadwal
Penerbangan
Hal-hal yang berkaitan dengan schedule atau jadwal penerbangan
meliputi rute penerbangan atau kota tujuan yang dilayani, penerbangan langsung
(nonstop flight), dengan peringgahan (transit), atau perpindahan pesawat
(connecting flight), jam keberangkatan, kedatangan maupun di tempat
persinggahan (departure, arrival, transit point), dioperasikan sendiri atau
merupakan hasil kerja sama dengan penerbangan lain (joint aperation), misalkan
code-share serta jumlah frekuensi penerbangan.
3.
Pelayanan yang Diberikan
Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan di kantor penjualan yang
secara fisik bisa berbentuk kantor maupun secara virtual melalui situs WEB, di
Bandara, ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan (on time performance and
punctuality), pelayanan yang diberikan dalam pesawat (in flight service).
Keseluruhan pelayanan ini sering dikenal dengan istilah Pre – In and Post
Flight Services.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pada
dasarnya produk perusahaan penerbangan termasuk dalam jasa pelayanan (mainly
service).
Dalam jasa pelayanan ini penumpang membeli jasa berupa transportasi
angkutan udara dengan menggunakan pesawat terbang menuju ke tempat tujuannya.
Di dalam perjalanannya penumpang dapat juga mendapatkan sebagian
produk nyata lainnya berupa makanan, minuman, Koran, majalah atau bacaan
lainnya. Dalam jasa pelayanan ini pesawat yng digunakan memang merupakan salah
satu unsure pokok dari produk perusahaan penerbangan, tetapi produk utamanya
adalah pelayanan, yaitu pengangkutan. Hal tersebut lebih nyata dapat kita lihat
dengan munculnya berbagai airline baru yang mempunyai konsep LCC (low cost
carrier) atau airline berbiaya murah yang di dalam penerbangannya tidak
memberikan makanan, maupun minuman atau produk nyata lainnya.
C.
Service dalam Industri
Penerbangan
1.
Place atau Distribution
Pengertian place dalam jasa ini adalah pelayanan yang dapat
memberikan kepercayaan kepada penumpang terhadap produk yang ditawarkan,
misalkan mudah ditemukan untuk pembelian maupun pembayaran ticket (reservation
and ticketing) bisa melalui SMS, kios, online payment melalui web, ATM maupun
e-channel banking, travel agent serta lokasi kantor yang tepat, bersih dan
rapi, dekorasi dan suasana yang menarik pembeli untuk memasukinya, hiasan yang
menarik dengan menggunakan berbagai model pesawat yang dipergunakan dan
sebagainya.
2.
People atau Sumber Daya manusia
Dalam memeberikan pelayanan, petugas harus berpenampilan rapi dengan
menggunakan seragam (uniform) yang memudahkan penumpang untuk mengenalinya,
serta ramah dan efisien.
3.
Equipment atau peralatan yang
Digunakan
Industry jasa penerbangan merupakan industry yang harus selalu
memperhatikan seni dan kejelian tersendiri. Misalnya bagaimana fasilitas kantor
penjualannya, check –in counter nya, teknologi yang digunakannya dalam proses
penanganan pemesanan tempat (reservation), pembayaran untuk pembelian ticket
(ticketing) apakah manual, menggunakan computer (computerized, Electronic
Ticket, Paperless Ticket, ATM, Phone Banking, SMS, Web untuk booking maupun
payment). Jika peralatan yang digunakan kurang baik atau tidak terpelihara
dengan baik, demikian juga teknologi yang dipergunakan, dapat menimbulkan
keraguan bagi konsumen atau penumpangnya karena kesan yang ditampilkan oleh
kantor tersebut dianggap mencerminkan kondisi pelayanan berikutnya termasuk
kondisi perawatan pesawatnya serta citra (image) perusahaan secara keseluruhan.
4.
Communication
Citra (image) pelayanan yang diberikan berguna untuk membentuk
persepsi pelanggan (customer) terhadap perusahaan penerbangan tersebut.
Oleh karena itu, citra pelayanan harus dapat dikomunikasikan secara
efektif, antara lain menggunakan desain, warna, dan penampilan ticket, logo,
time table, baggage tags, mailer, sticker, poster dan lain-lain. Selain itu,
citra dapat juga dibangun melalui telephone calls, pictures, TV commercial,
atau advertising yang sesuai.
5.
Symbols yang Digunakan
Symbol sangat penting sebagai trade mark untuk memudahkan penumpang
dalam mengindentifikasi perusahaan tersebut sehingga mudah membedakan dengan
perusahaan sejenis lainnya.
D.
Karakteristik Produk Perusahaan
Penerbangan
Perusahaan penerbangan memiliki karakteristik yang sangat berbeda
dengan produk industry lainnya. Hal itu sebagai konsekuensi logis dari posisi
produk perusahaan penerbangan yang pada dasarnya adalah jasa pelayanan (mainly
service) dengan cirri/karakteristik sebagai berikut.
1.
Inseparable atau sebagai suatu
kesatuan
Konsumen membeli produk yang disediakan dan berharap akan
mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan. Dalam industri penerbangan,
konsumen yang berinteraksi dengan industry jasa tersebut akan menjadi bagian
dari produk tersebut. Penumpang yang naik (on board) di dalam suatu penerbangan
sering dilihat oleh penumpang lainnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari produk tersebut.
Bagi konsumen, terjadinya perubahan jenis pesawat (change type of
aircraft) yang digunakan, keterlambatan (delay), perubahan rute sehingga tidak
sesuai dengan yang ditawarkan (rerouting), terjadinya kekurangan catering dalam
pesawat, tidak tersedianya jenis makanan yang secara khusus telah dipesan,
kesalahan dalam penempatan tempat duduk (double seating), keterlambatan
penyampaian bagasi (baggage delivery), kehilangan maupun kerusakan bagasi dan
sebagainya dapat menyebabkan kekecewaan penumpang terhadap keseluruhan produk
sehingga penumpang dapat merasa frustasi dan mengalami kekecewaan yang sangat
mendalam dan tentu berdampak buruk buat perusahaan.
2.
Variable atau Sangat bervariasi
Pelayana yang diberikan kepada penupang bisa saja terjadi perubahan.
Pada suatu waktu penumpang dapat merasakan bahwa semua pelayanan yang diberikan
mulai Pre, In and Post Flight sangat baik (excellent), tetapi di waktu lainnya
bisa saja terjadi sebaliknya.
Oleh karena itu, perusahaan penerbangan harus dapat meyampaikan
rencana pelayanan yang akan diberikan, penegendalian on times performance,
pemberian pelatihan (training dan re current training) sesering mungkin kepada
staff agar terampil dan professional terutama kepada petugas yang langsung
berhadapan dan berinteraksi langsung dengan penumpang sperti front liners,
cabin attendant. (the moment of truth)
3.
Perishable atau mudah rusak
Dikatakan perishable karena sisa produk yang tidak terjual pada saat
yang telah ditentukan tidak dapat disimpan lagi. Oleh karena itu, jika terjadi
kursi kosong yang tidak terjual pada saat lepas landas, sisa produk tersebut
tidak dapat disimpan untuk dijual lagi.
Karakteristik produk ini menyebabkan perusahaan penerbangan
menghadapi permasalahan yang kompleks karena salah satu sifat produknya yang mudah
rusak (perishable).
Untuk menghindarkan terjadinya kerugian yang diakibatkan oelh tidak
terjualnya kursi pada sat keberangkatan pesawat, diperlukan suatu pengelolaan
yang baik terhadap pendistribusian produk dan pengelolaan inventory atau
persediaan tempat duduknya yang sering dikenal dengan beberapa istilah, yaitu
reservation control, reservation management, capacity management, yield
management, ataupun revenue management.
E.
Ciri-ciri khusus Angkutan
Penerbangan
Transportasi ini memiliki cirri-ciri khusus yang membedakan dengan
sarana transportasi lainnya, yaitu:
1.
Mempunyai kecepatan yang tinggi
dan daya jelajah yang sangat jauh;
2.
Sangat padat modal (inventasi
tinggi) dan berteknologi tinggi;
3. Sangat dinamis sesuai dengan
tingkat perubahan teknologi yang sangat cepat dan tingkat persaingan sangat
tinggi;
4.
Mempunyai tingkat resiko yang
sangat tinggi;
5.
Sangat dipengaruhi situasi
politik;
6. Merupakan bisnis jasa angkutan
sehingga peranan pelayanan sangatlah penting dan sangat dominan.
F.
Jenis-jenis Angkutan Penerbangan
Berdasarkan sifat pengoperasiannya, usaha jasa angkutan penerbangan
dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Penerbangan berjadwal (schedule
airlines), yaitu perusahaan penerbangan yang beroperasi dengan jadwal yang
telah ditetapkan.
2. Penerbangan tidak berjadwal
(non schedule airlines), yaitu yang sering dikenal sebagai penerbangan carter,
yaitu perusahaan yang beroperasi atas dasar pemakain carter atau borongan.
3. Passenger Airline, yaitu
perusahaan penerbangan yang beroperasi dengan mengutamakan pengangkutan
penumpang disamping memanfaatkan sisa ruangan (space) yang ada untuk mengangkut
bagasi dan cargo
4. Freighter, yaitu perusahaan
penerbangan yang khusus beroperasi untuk melayani pengangkutan cargo.
5.
Full service airline, yaitu
perusahaan penerbangan yang menerapkan konsep pelayanan secara penuh.
6.
Low cost carrier, yaitu
perusahaan penerbangan dengan konsep biaya murah.
-
Selamat
Belajar -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar