Senin, 23 Maret 2020

PRODUK PERUSAHAAN PENERBANGAN (AIRLINES MANAGEMENT AND ADMINISTRATION)



 Produk Perusahaan Penerbangan


Indikator Pencapaian Kompetensi :
      ·         Produk perusahaan penerbangan dikuasai dengan lengkap dan benar
      ·         Ciri-ciri angkutan udara dapat dikenali dan dijelaskan dengan tepat.
      ·         Karakteristis bisnis penerbangan dapat di jelaskan dan di pahami dengan baik
      ·         Memberikan servis atau pelayanan yang benar dan memuaskan penumpang dalam industri    penerbangan

Materi Pokok :
Informasi bisnis dunia penerbangan
Ø Produk Perusahaan pener-bangan
Ø Ciri-ciri khusus angkutan penerbangan
Ø Karakteristik bisnis penerbangan
Ø Servis dalam industry pe-nerbangan






   A.      Pengertian Produk

Manusia selalu berkeinginan untuk dapat memenuhi segala kebutuhannya agar dapat hidup layak sebagai manusia. Salah satu alat untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia adalah produk.
Produk dalam arti luas mencakup “segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau keinginannya”.
Pengertian dan lingkup yang terkandung dalam suatu produk dimulai dari konseptentang produk yang berkaitan dengan wujud, perluasan, dan unsur-unsur yang menonjol atau menfaat dan kegunaannya.
Untuk dapat memahami lebih lanjut tentang produk, marilah kita telusuri lebih lanjut tentang wujud produk, perluasan produk dan manfaat produk.

     1.       Wujud Produk

Wujud produk adalah cirri-ciri atau sifat fisik produk yang langsung dapat dilihat oleh konsumen. Melalui wujud fisik inilah orang dapat membedakan satu produk dengan produk lainnya meliputi penampilan, gaya, desain, ukuran, warna dan sebagainya.

      2.       Perluasan Produk

Perluasan produk adalah hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan, harga, nama   perusahaan, serta siapa yang menyalurkan produk tersebut.

      3.       Manfaat Produk

Manfaat produk adalah hal-hal yang berkaitan dengan unsure yang menonjol dari produk tersebut, yang meliputi kegunaan dan manfaat yang dapat dinikmati atas penggunaan atau pemakaian produk tersebut.

   B.      Produk Perusahaan Penerbangan

Berdasarkan uraian tentang pengertian dan lingkup yang terkandung dalam suatu produk, dapat dijelaskan bahwa produk perusahaan penerbangan meliputi pesawat yang digunakan (type of aircraft), rute dan schedule atau jadwal penerbangan (time schedule), pelayanan yang diberikan muali dari sebelum kebernagkatan di mana penumpang memulai memesan tempat (reservation), pembelian ticket (ticketing), check-in, boarding di station keberangkatan, selama penerbangan (in flight), station persinggahan (transit station) hingga di station kedatangan.

         1.       Pesawat yang Digunakan

Penumpang dapat membedakan secara langsung produk suatu penerbangan dengan mengenal; jenis-jenis pesawat yang digunakannya, seperti pesawat bermesin jet atau baling-baling, tipe atau seri pesawat yang digunakan seperti ATR, Cassa, HS748, Dash-8, Fokker 28, Boeing 737 seri 200 (732), 300 (733), 400 (734), 500 (735), 800 (738), 900 (739), boeing 747 seri 200 (742), 400 (744), McDouglas DC9, DC 10 (D10), MD11 (M11), MD82 (M82), MD83 (M83), MD90 (M90), Airbus seri 300 (AB3), 310, 320, 319, 600 (AB600), dan sebagainya. 

Setiap jenis pesawat tersebut memiliki kapasitas tempat duduk yang berbeda, kompartemen kelas yang berbeda, desain dan warna ruangan kabinnya maupun tingkat kebisingan dalam kabin yang berbeda pula.

          2.       Schedule atau Jadwal Penerbangan

Hal-hal yang berkaitan dengan schedule atau jadwal penerbangan meliputi rute penerbangan  atau kota tujuan yang dilayani, penerbangan langsung (nonstop flight), dengan peringgahan (transit), atau perpindahan pesawat (connecting flight), jam keberangkatan, kedatangan maupun di tempat persinggahan (departure, arrival, transit point), dioperasikan sendiri atau merupakan hasil kerja sama dengan penerbangan lain (joint aperation), misalkan code-share serta jumlah frekuensi penerbangan.

          3.       Pelayanan yang Diberikan

Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan di kantor penjualan yang secara fisik bisa berbentuk kantor maupun secara virtual melalui situs WEB, di Bandara, ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan (on time performance and punctuality), pelayanan yang diberikan dalam pesawat (in flight service). Keseluruhan pelayanan ini sering dikenal dengan istilah Pre – In and Post Flight Services.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya produk perusahaan penerbangan termasuk dalam jasa pelayanan (mainly service).
Dalam jasa pelayanan ini penumpang membeli jasa berupa transportasi angkutan udara dengan menggunakan pesawat terbang menuju ke tempat tujuannya.
Di dalam perjalanannya penumpang dapat juga mendapatkan sebagian produk nyata lainnya berupa makanan, minuman, Koran, majalah atau bacaan lainnya. Dalam jasa pelayanan ini pesawat yng digunakan memang merupakan salah satu unsure pokok dari produk perusahaan penerbangan, tetapi produk utamanya adalah pelayanan, yaitu pengangkutan. Hal tersebut lebih nyata dapat kita lihat dengan munculnya berbagai airline baru yang mempunyai konsep LCC (low cost carrier) atau airline berbiaya murah yang di dalam penerbangannya tidak memberikan makanan, maupun minuman atau produk nyata lainnya.

   C.      Service dalam Industri Penerbangan

          1.       Place atau Distribution
Pengertian place dalam jasa ini adalah pelayanan yang dapat memberikan kepercayaan kepada penumpang terhadap produk yang ditawarkan, misalkan mudah ditemukan untuk pembelian maupun pembayaran ticket (reservation and ticketing) bisa melalui SMS, kios, online payment melalui web, ATM maupun e-channel banking, travel agent serta lokasi kantor yang tepat, bersih dan rapi, dekorasi dan suasana yang menarik pembeli untuk memasukinya, hiasan yang menarik dengan menggunakan berbagai model pesawat yang dipergunakan dan sebagainya.

         2.       People atau Sumber Daya manusia
Dalam memeberikan pelayanan, petugas harus berpenampilan rapi dengan menggunakan seragam (uniform) yang memudahkan penumpang untuk mengenalinya, serta ramah dan efisien.
         
         3.       Equipment atau peralatan yang Digunakan
Industry jasa penerbangan merupakan industry yang harus selalu memperhatikan seni dan kejelian tersendiri. Misalnya bagaimana fasilitas kantor penjualannya, check –in counter nya, teknologi yang digunakannya dalam proses penanganan pemesanan tempat (reservation), pembayaran untuk pembelian ticket (ticketing) apakah manual, menggunakan computer (computerized, Electronic Ticket, Paperless Ticket, ATM, Phone Banking, SMS, Web untuk booking maupun payment). Jika peralatan yang digunakan kurang baik atau tidak terpelihara dengan baik, demikian juga teknologi yang dipergunakan, dapat menimbulkan keraguan bagi konsumen atau penumpangnya karena kesan yang ditampilkan oleh kantor tersebut dianggap mencerminkan kondisi pelayanan berikutnya termasuk kondisi perawatan pesawatnya serta citra (image) perusahaan secara keseluruhan.
 
        4.       Communication
Citra (image) pelayanan yang diberikan berguna untuk membentuk persepsi pelanggan (customer) terhadap perusahaan penerbangan tersebut.
Oleh karena itu, citra pelayanan harus dapat dikomunikasikan secara efektif, antara lain menggunakan desain, warna, dan penampilan ticket, logo, time table, baggage tags, mailer, sticker, poster dan lain-lain. Selain itu, citra dapat juga dibangun melalui telephone calls, pictures, TV commercial, atau advertising yang sesuai.

        5.       Symbols yang Digunakan
Symbol sangat penting sebagai trade mark untuk memudahkan penumpang dalam mengindentifikasi perusahaan tersebut sehingga mudah membedakan dengan perusahaan sejenis lainnya.

   D.      Karakteristik Produk Perusahaan Penerbangan

Perusahaan penerbangan memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan produk industry lainnya. Hal itu sebagai konsekuensi logis dari posisi produk perusahaan penerbangan yang pada dasarnya adalah jasa pelayanan (mainly service) dengan cirri/karakteristik sebagai berikut.

           1.       Inseparable atau sebagai suatu kesatuan

Konsumen membeli produk yang disediakan dan berharap akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan. Dalam industri penerbangan, konsumen yang berinteraksi dengan industry jasa tersebut akan menjadi bagian dari produk tersebut. Penumpang yang naik (on board) di dalam suatu penerbangan sering dilihat oleh penumpang lainnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari produk tersebut.
Bagi konsumen, terjadinya perubahan jenis pesawat (change type of aircraft) yang digunakan, keterlambatan (delay), perubahan rute sehingga tidak sesuai dengan yang ditawarkan (rerouting), terjadinya kekurangan catering dalam pesawat, tidak tersedianya jenis makanan yang secara khusus telah dipesan, kesalahan dalam penempatan tempat duduk (double seating), keterlambatan penyampaian bagasi (baggage delivery), kehilangan maupun kerusakan bagasi dan sebagainya dapat menyebabkan kekecewaan penumpang terhadap keseluruhan produk sehingga penumpang dapat merasa frustasi dan mengalami kekecewaan yang sangat mendalam dan tentu berdampak buruk buat perusahaan.

           2.       Variable atau Sangat bervariasi

Pelayana yang diberikan kepada penupang bisa saja terjadi perubahan. Pada suatu waktu penumpang dapat merasakan bahwa semua pelayanan yang diberikan mulai Pre, In and Post Flight sangat baik (excellent), tetapi di waktu lainnya bisa saja terjadi sebaliknya.
Oleh karena itu, perusahaan penerbangan harus dapat meyampaikan rencana pelayanan yang akan diberikan, penegendalian on times performance, pemberian pelatihan (training dan re current training) sesering mungkin kepada staff agar terampil dan professional terutama kepada petugas yang langsung berhadapan dan berinteraksi langsung dengan penumpang sperti front liners, cabin attendant. (the moment of truth)

           3.       Perishable atau mudah rusak

Dikatakan perishable karena sisa produk yang tidak terjual pada saat yang telah ditentukan tidak dapat disimpan lagi. Oleh karena itu, jika terjadi kursi kosong yang tidak terjual pada saat lepas landas, sisa produk tersebut tidak dapat disimpan untuk dijual lagi.
Karakteristik produk ini menyebabkan perusahaan penerbangan menghadapi permasalahan yang kompleks karena salah satu sifat produknya yang mudah rusak (perishable).
Untuk menghindarkan terjadinya kerugian yang diakibatkan oelh tidak terjualnya kursi pada sat keberangkatan pesawat, diperlukan suatu pengelolaan yang baik terhadap pendistribusian produk dan pengelolaan inventory atau persediaan tempat duduknya yang sering dikenal dengan beberapa istilah, yaitu reservation control, reservation management, capacity management, yield management, ataupun revenue management.

   E.       Ciri-ciri khusus Angkutan Penerbangan

Transportasi ini memiliki cirri-ciri khusus yang membedakan dengan sarana transportasi lainnya, yaitu:
      1.       Mempunyai kecepatan yang tinggi dan daya jelajah yang sangat jauh;
      2.       Sangat padat modal (inventasi tinggi) dan berteknologi tinggi;
    3.    Sangat dinamis sesuai dengan tingkat perubahan teknologi yang sangat cepat dan tingkat persaingan sangat tinggi;
      4.       Mempunyai tingkat resiko yang sangat tinggi;
      5.       Sangat dipengaruhi situasi politik;
    6.   Merupakan bisnis jasa angkutan sehingga peranan pelayanan sangatlah penting dan sangat dominan.

   F.       Jenis-jenis Angkutan Penerbangan

Berdasarkan sifat pengoperasiannya, usaha jasa angkutan penerbangan dapat dibedakan sebagai berikut.
      1.     Penerbangan berjadwal (schedule airlines), yaitu perusahaan penerbangan yang beroperasi dengan jadwal yang telah ditetapkan.
     2.  Penerbangan tidak berjadwal (non schedule airlines), yaitu yang sering dikenal sebagai penerbangan carter, yaitu perusahaan yang beroperasi atas dasar pemakain carter atau borongan.
     3.   Passenger Airline, yaitu perusahaan penerbangan yang beroperasi dengan mengutamakan pengangkutan penumpang disamping memanfaatkan sisa ruangan (space) yang ada untuk mengangkut bagasi dan cargo
       4.      Freighter, yaitu perusahaan penerbangan yang khusus beroperasi untuk melayani pengangkutan cargo.
      5.       Full service airline, yaitu perusahaan penerbangan yang menerapkan konsep pelayanan secara penuh.
       6.       Low cost carrier, yaitu perusahaan penerbangan dengan konsep biaya murah.



-          Selamat Belajar  -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar